Aksioma

Maria Veronica S
Chapter #12

Mimpi : Stefan

Namaku Stefan, kalau kamu rajin mengikuti kasus terpopuler minggu ini pasti kamu tahu siapa aku bahkan sering melihatku diwawancara di TV.

Kakakku meninggal dengan sangat menggenaskan. Tubuhnya terpotong-potong. Aku tak mau menceritakan bagaimana detailnya. Karena aku bisa menangis kalau mengingat pemandangan itu.

Saat ini usiaku sudah 17 tahun. Walaupun jarak usiaku dengan Kakak berjarak enam tahun aku selalu menganggapnya teman sebaya yang bebas aku jahili tanpa pandang umur. Karena itu aku saat mendengarnya telah tiada aku merasa sangat kehilangan.

Malam tadi aku bermimpi, bukan mimpi yang biasa datang pada laki-laki sehat dan normal seusiaku. Aku memimpikan Kakak. Di mimpiku dia memakai swetear panjang kuning  bercelana kulot putih polkadot kuning ditabrak sebuah mobil bercat merah gelap. Kakak memegang handphonenya. Dia terlihat sedang menelepon seseorang. Entah siapa yang diteleponnya itu tapi dia terlihat sangat ketakutan.

Tiba-tiba pria berseragam satpam mendekati Kakak. Pria itu menarik tubuh Kakak dengan paksa ke bagasi mobil. Tak hanya Kakak yang ada di dalam sana, tapi juga wanita paruh baya yang mayatnya juga ditemukan bersama mayatnya.  Ponsel Kakak direbut paksa oleh orang kedua, dimatikan lalu di simpan dalam saku bagian dalam jaket. Orang itu tampak samar-samar. Aku nggak bisa menebak seperti apa wajahnya.

Hoh hoh aku terbangun lalu segera turun ke lantai bawah. Aku melihat ayah dan ibu duduk dengan wajah lesu. Aku tahu ini berat tapi kami harus melanjutkan hidup.

“Ibu, yah, Yuk kita siap-siap.” Ucapku membuat kedua orangtuaku sadar. Ibu seperti habis pulang dari alam lain.

Setelah mandi dan ganti pakaian aku mennyiapkan makanan dan menyajikannya di meja. Saat makan ibu menyendok nasi dengan tangan gemetar. Mata ibu berkedut menahan air mata.

Lihat selengkapnya