Aku adalah orang yang mungkin kalian cari-cari selama ini. Namaku Rose. Aku adalah sahabat dekat Sekar, wanita seumuranku yang ditemukan tewas di dekat indekos Savanna. Sekarang aku tinggal di Hotel Marina Bay Sands. Entah sampai kapan yang pasti aku tidak ingin kembali ke negaraku. Tanpa aku jelaskan kalian sudah tahu alasannya bukan? Jika kalian mengira aku adalah pelaku pembunuhan Sekar dan Kanaya kalian salah besar. Bukan aku pelakunya!
Jujur saja aku merasa sangat sedih Sekar harus menggantikan jadwal kematianku. Dia adalah sahabatku sejak zaman SMA. Dimana ada aku di situ ada dia. Kami sudah bagaikan anak kembar. Tapi apalah tali persahabatan itu, kalau aku bahkan tak menjenguk jasad Sekar untuk yang terakhir kalinya.
Bukannya aku tak mau, hanya saja aku terlalu takut orang itu menemukanku. Kanaya, gadis yang ditemukan tewas bersamanya ditemukan dengan tubuh sudah terpotong kecil-kecil bagai daging yang siap digiling. Aku tidak mengenal dan tidak tahu alasan gadis itu dibunuh. Perkiraanku yang pertama mungkin gadis itu adalah salah satu orang yang bermasalah dengan orang itu. Tapi mengingat latar belakangnya yang menyebar di internet membuatku ragu gadis itu terlibat dengan orang itu.
Aku meraih bingkai fotoku dengan Sekar yang terpajang di dinding lorong menuju kamarku. Di foto ini Sekar masih cantik, tidak keriput seperti kali terakhir kami bertemu. Sekar wanita yang sangat baik, karirnya bagus, punya anak yang menyayanginya dan sangat mandiri membesarkan anaknya seorang diri. Ditilik dari sifat dan perilaku, aku dan dia sangatlah berbeda. Bagai kutub utara dan selatan yang saling menarik satu sama lain. Sekar memilih pilihan lurus yang dilakukan kebanyakan orang, seperti mengejar predikat lulusan terbaik di universitas, bekerja di perusahaan bergengsi, menikah lalu punya anak. Sedangkan aku wanita yang bebas lulus dengan nilai semampuku, membuat banyak pertemanan, menganut hidup selibat, dan berakhir menjadi wanita malam. Karenanya banyak orang yang tidak setuju aku berdekatan dengan Sekar. Bagi kebanyakan orang aku hanyalah parasit yang siap menyerang Sekar ketika dia goyah.