Aksioma

Maria Veronica S
Chapter #18

Misteri Rahasia Kecil Tora : Tobi

Nama gue Tobi, kelas 11 A, SMA Sendasari. Gue murid biasa yang menghabiskan masa kehidupan SMA gue dengan cara yang biasa.

Gue tinggal di lantai empat kawasan flat Savanna. Sepulang sekolah sehabis ngerjain PR gue main game online sembari ngejagain adek gue yang masih usianya tiga tahun. Bapak gue kerja di percetakan sedangkan ibu gue ngajar les privat empat kali seminggu, yaitu di hari senin sampai kamis. Selasa ini seperti biasa, gue menjaga Daren sendirian di flat. Karena Daren adek yang baik dia nggak banyak mau dan nggak gampang nangis. Tinggal dikasih mainannya sama susu botol dia udah anteng bae.

Belum lama ini seorang laki-laki berperawakan om-om menempati flat kosong di sebelah flat keluarga gue. Orangnya lumayan ramah juga masuk kriteria perempuan-perempuan dewasa. Namanya Tora, perawakannya tinggi, sedikit berjenggot dan punya rambut panjang sebahu. Gue nggak tahu pekerjaan Bang Tora dan nggak juga berniat buat nanyain soal itu. Tapi karena setiap hari gue bisa mendengar suara khas game online yang gue suka dari flat, gue pun yakin dia hampir setiap hari main game.

Dari pemantauan gue selama liburan semester ini, Bang Tora rutin keluar dari flatnya tiga kali sehari, kayak makan obat aja dah. Entah apa yang dilakukannya tapi dia nggak pernah keluar lebih dari dua jam. Rasanya rada mustahil dia keluar untuk bekerja. Kerja apa? Kerja dengan sistem shift (gantian) gitu? Nggaklah sistem kerja gantian mana yang punya putaran dua jam sekali? Belum lagi Bang Tora jarang keluar dengan setelan rapi. Jadi gue yakin Bang Tora keluar bukan untuk bekerja. Oh ya ada satu lagi keanehan soal perginya Bang Tora dari flatnya. Lazimnya orang yang tinggal sendirian pasti akan ada saatnya terlihat membawa belanjaan bahan makanan atau makanan siap saji, tapi tidak dengan Bang Tora. Gue nggak pernah lihat ataupun cium hal-hal itu dari kantong pelastik yang dia bawa. Gue nggak akan merasa aneh bila dia emang punya kebon singkong, ubi ataupun jagung di dalam sana.

Mungkinkah dia nggak memasak terus selama ini makan di luar? Bisa juga sih. Tapi tetap aja rasanya aneh kalau dia nggak pernah bawa makanan masuk ke dalam tempat tinggalnya.

Setelah sebulan Bang Tora tinggal di kawasan flat ini, untuk pertama kalinya dia keluar lebih lama dari biasanya. Gue nggak tahu Bang Tora pergi kemana karena gue nggak pernah nanya, karena selama ini gue hanya memperhatikan Bang Tora balik pintu flat. Kalian mungkin berpikir gue ini penguntit. Please untuk kalian yang mikir kayak gitu, gue bukan penguntit. Gini-gini gue nggak suka yang berbatang. Gue cuma anak remaja yang penasaran dengan kehidupan orang dewasa dan Tora yang misterius cocok buat jadi objek observasi gue.

Hari itu di saat adik gue sedang tidur, gue mendengar suara game yang berasal dari flat Bang Tora. Seharusnya hal itu nggak aneh, tapi gue mendengar suara derit pintu terbuka. Itu pintu flatnya. Gue segera mengambil posisi menempel pada daun pintu lalu dari celah pintu yang sedikit terbuka, gue mengintip keadaan di luar.

Mata gue menangkap basah Bang Tora sedang keluar dari pintu lalu berjalan di lorong sembari menggenggam sesuatu yang seperti rambut. Tadi sebelum pergi dia mengunci pintu empat putaran.

Gue pergi ke kamar lalu menempelkan telinga ke dinding, gue nggak salah, suara game ini memang dari kamar Bang Tora. Suara game yang seperti sedang dimainkan oleh seseorang. Apa selama ini ada seseorang selain Bang Tora yang tinggal di flatnya? Tapi mengapa gue nggak pernah melihatnya. Mungkinkah orang tersebut hanya keluar dari flat ketika gue sedang di sekolah?

Lihat selengkapnya