Semburan angin mendayu dan halus datang kepadaku setiap aku pergi ke sekolah. Ibu melambaikan tangan dan selalu mengharapkan anaknya menjadi sukses. Tetangga menyapa dengan halus dan sopannya, menandingi kesuraman yang ada. Senyuman khas mereka yang sangat menenangkan. Sendiri meraih tas hitam memakai hoodie biru tua andalanku sambil menyisir rambut yang berantakan.
Mencium tangan ibu dan melambaikan tanganku yang sangat cerah menarik semua kenangan terbalas dengan lambaiannya yang sangat meleburkan hati. Berputar bagai roda dan bola yang bergelinding. Kesenangan yang selalu menyelimutiku.
Andai semua sama, tak disangka pasti akan membosankan. Lambaian itu masih terkenang. Ayah yang bekerja untuk memenuhi semuanya. Senyumannya pun membuatku candu. Begitu juga ibu. Ingin ku terus lihat dan kenang. Tak kumungkiri berapa teman yang ku punya, hanya mereka saja yang ada disekitar kepalaku yang selalu terselip dalam doa dan motivasi.
Selalu terdukung dengan angin dan pepohonan yang menari dengan ria. Sisi gelap dan terang terasa sekali di hati seorang anak maupun dewasa saat ini. Satu sisi rasanya ingin sekali melayang ke angkasa, namun diriku seakan merasa jatuh dari ekspetasi yang membludak.
Ya... itu yang dirasakan setiap remaja sekarang, berharap tinggi nilai yang bagus, namun jatuh karena terlalu tinggi. "Oh tidak apa apa, aku bisa di lain kali." Itulah yang biasanya tercuat kata dalam hati yang runyam karena rasa kesal. Seorang anak yang terlahir sehat dan penuh rasa ingin tahu banyak. seseorang yang memiliki imajinasi yang kuat dan melebar selebar mimpinya. Yang dilihat hanyalah keindahan, pikirnya positif sekali. Padahal, kehidupannya tak sepositif yang ia pikirkan.
Dinding berwarna hijau menulis kisahnya, dengan tangga tua membentuk huruf L melukiskan cap-an kaki sebuah keluarga kecil. Setiap ruangan mempunyai kisahnya sendiri tergantung dengan keadaan. Ini kisah yang tersulit karena nyatanya dan itu adanya. Kupikir kalian tak tahu apa artinya, nanti juga tahu. Untuk manusia yang seperti aku, yang mungkin bisa dibilang hanya sepucuk daun yang berlalu lalang di setiap hari mencari cara keluar dari keterpurukan permasalahan. Aku hanya seorang anak, yang sangat ceroboh dalam segala hal. selalu berubah haluan mimpi sesuai mood.