“jangan menciptakan jalan pulang untuk seseorang yang memilih untuk pergi.” Katanya suatu malam, saat kami sama – sama tidak bisa tidur.
“kenapa?”
Ia tidak menjawab. Kerut disudut matanya seperti lekukan sungai yang meminta untuk kuselami diam – diam. Dan kutemukan, kesedihan – kesedihan yang selalu ia sembunyikan. Ahh, satu lagi, kemarahan yang tidak akan pernah bisa dipadamkan oleh liukan sungai yang tumbuh disudut matanya itu.