Kalau kupikir – piker, ia, hampir tidak pernah mengajariku cara bahagia. Sepanjang kehidupannya bersamaku, ia terlalu sibuk mengajariku bagaimana caranya bertahan, bahkan ketika aku digelung oleh badai besar.
“dalam hidup, kita, tidak perlu betul – betul bahagia. Terkadang yang kita butuhkan adalah bagaimana caranya agar tidak bersedih.”
“kenapa?”