"Aku gak tahu harus ngomong apa lagi,” ujar Fira usai aku menceritakan tentang kejadian-kejadian di dalam hidupku yang masih aku ingat.
Jujur aku tak percaya, bisa bercerita banyak kepada seseorang yang baru dekat denganku. Padahal aku sama sekali tak ingin ada orang lain yang tahu tentang kehidupan kelamku, apalagi Fira. Yang statusnya hanya orang baru dalam hidupku.
“Maaf ya, kamu pasti bosen ya ngedengerin cerita aku yang membosankan itu,” kataku merasa tidak enak. Karena tanpa sadar aku sudah bercerita banyak kepadanya. Dan aku yakin waktunya sudah banyak terbuang sia-sia hanya untuk mendengarkan cerita hidupku yang membosankan itu.
“Kamu salah. Justru aku banyak belajar dari apa yang sudah kamu lalui. Aku benar-benar senang sudah dipercaya untuk menjadi orang pertama yang tahu semua perasaan kamu,” ujarnya tersenyum. Dan aku pun membalas senyumannya.
“Jadi gimana sekarang perasaan kamu?” tanya Fira.
“Lega.. Rasanya, aku baru saja melepas beban berat di hatiku.”
“Lalu, sekarang apa harapanmu?” tanya Fira lagi.
“Tidak ada. Aku sudah sangat bersyukur dengan apa yang sudah aku dapat sampai saat ini,” jawabku.