Dirumah sakit, seorang security mengetuk pintu kamar rawat Refa. Ia mengantarkan tas orange yang dibawa oleh seorang ojek online. Pak Darma yang menerimanya sempat bingung, yang ia tau Refa meminta tolong kepada Fahma dan biasanya Fahma sendiri yang akan membawakannya. Kenapa hari ini harus melalui perantara ojek online? Ah, mungkin Fahma sedang ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggal.
“Siapa pah?” tanya Refa saat melihat pak Darma masuk usai menerima tas orange dari seorang security yang mengetuk pintu.
Pak Darma mengangkat tas orange tinggi, “Nih, titipan kamu."
“loh, Fahma kenapa ga langsung masuk? Kok malah nitip ke papah? Dia langsung pulang?"
“Bukan Fahma yang anter, Ref tapi pak Satpam. Katanya, tadi ojek online yang nganterin ke sini."
“Ojek online? Tumben, biasanya Fahma gak gitu.”
Pak Darma mendekat, “Mungkin, ada acara lagi kali. Yaudah, nih katanya mau ganti baju?” ia memberikan tas orange itu ke arah Refa. Refa pun menerima nya.
“Ohiya Ref, papah ke kantin dulu ya. Mual, kayaknya magh nya mulai kambuh. Geng ibu-ibu rempong bawainnya buah, papah mana kenyang”
Refa tersenyum, “Iya pah, makan yang kenyang ya"
Pak Darma keluar dari kamar rawat Refa, pergi menuju kantin untuk mengisi kekosongan perutnya. Refa kini sendirian, beberapa menit yang lalu empat ibu-ibu yang mengunjungi nya pun pamit pulang. Ingin rasanya ia menghubungi Fahma dan menanyakan alasan kenapa ia menitipkan tasnya pada ojek online dan tidak mengantarnya langsung. Namun, segera ia urungkan. Cepat atau lambat Fahma pasti akan menghubungi nya. Ia memberi jeda untuk Fahma, mungkin benar apa yang disampaikan sang papah kalau Fahma ada acara atau ada kerjaan yang tidak bisa ditinggal.
Ia pun bangkit, membuka tas dan mengambil isinya. Kemudian berjalan menuju kamar mandi untuk berganti pakaian.