Benda pipih itu menyala sejak lima belas menit lalu. Namun, tidak ada pergerakan yang berarti. Hanya sebuah jempol yang tertahan di ujung layar, menahan agar video yang berputar dengan durasi dua menit itu tidak berganti. Refa tengah tergugu di atas kasur, dengan layar Hp yang menampilkan video sama berulang kali.
Video itu menampilkan seorang perempuan berparas cantik dengan seorang pria tampan disampingnya. Diawali dengan sebuah moment sakral pernikahan, perempuan pada video tampak anggun dengan gaun putih yang ia kenakan, begitu tampak serasi dengan pasangannya yang gagah dengan jas hitam dengan kemeja putih didalamnya. Setelah itu, deretan foto berbeda dengan pose yang sama dengan berbagai keadaan tampil, kalau tidak salah ada 9 foto disana yang beganti sesuai dengan musik yang mengiringi.
Durasi video terus berputar, objek foto itu mulai berubah. Perempuan yang awalnya terlihat normal kini tampak mengelus perutnya yang membesar. Ia hamil. Sampai pada akhirnya, objek foto bertambah, seorang bayi mungil hadir ditengah pasangan itu. Video dengan deretan foto terus berjalan, bayi mungil itu terus membesar, tumbuh menjadi anak laki-laki yang tampan. Lalu, perut perempuan cantik itu kembali membesar. Detik setelahnya seorang bayi berbeda kembali muncul. Objek foto kini bertambah menjadi empat orang. Seorang ayah, ibu, anak laki-laki dan anak perempuan berusia 3 tahun. Deretan foto kebersamaan keluarga kecil itu terus tersajikan. Sampai akhirnya, perempuan itu kembali hamil untuk ketiga kalinya. Video itu pun selesai. Tepat saat keluarga kecil itu saling memeluk.
Video perjalanan cinta dua pasangan itu berulang kali di putar Refa. Seolah tidak bosan, Refa terus memandangi layar Hp nya. Ada buncah harap yang tak terlisankan, namun mampu dimengerti meski hanya lewat sorot mata. Betapa ia menginginkan moment itu segera hadir pada hidupnya. Membuat hari-hari nya tidak lagi sepi. Menyempurnakan sebagian dari agama sekaligus kehidupannya.
Refa menarik nafas panjang, untuk sekali lagi kembali menyaksikan video itu dari awal. Setes airmatanya kembali jatuh membahasi pipi. Malam itu, Refa hanya iseng bermain Hp. Lebih-lebih beberapa hari terakhir usai ia dirawat di rumah sakit, ia belum sempat membuka sosial media miliknya. Saat membuka beranda, video itu menarik hatinya. Dengan satu kali sentuhan video perjalanan sepasang insan manusia itu akhirnya tersaji, dengan musik menenangkan yang terasa pas sekali menggambarkan kebahagian dua sejoli itu. Hingga berkali-kali video itu tersaji, perasaan Refa tidak berubah. Bahkan terus membuncah berkali-kali lipat karenany.
Refa tersenyum satir. Ia tidak mengenal keduanya. Namun, sungguh, begitu pasti kiranya harap semua insan di bumi. Menikah dengan orang yang dicintai, membangun bahtera rumah tangga dengan anak-anak lucu yang menangkan hati. Hidup dengan tawa dan duka yang mewarnai hidup. Pun begitu dengan keinginan gadis berusia 27 tahun itu.