Aku dan Syawal

Siti Sarah Madani
Chapter #35

Kamu Baik

Usai sarapan pagi, Refa pamit untuk mengantarkan papahnya chek- up kondisi kesehatan jantungnya. Ia berjanji kepada Fahma bahwa esok ia akan datang pagi-pagi sekali untuk menemaninya. Sebelum itu, ia juga harus memastikan papah juga terus sehat.

Sementara Fa’i laki-laki itu juga ada jadwal mengisi radio pagi itu. Ia memutuskan untuk segera pergi juga setelah pulangnya Refa. Ingin sekali ia menawarkan berangkat bersama kepada gadis itu, namun ia tentu ingat bahwa itu tidak boleh dilakukan jika mereka hanya berdua saja. Didalam islam, berduaan di wilayah khusus dengan seseorang yang bukan mahrom adalah sebuah kesalahan. Meski posisinya sekarang gadis itu bukanlah gadis biasa, namun tetap saja Refa dan dirinya belum ada ikatan halal. Sehingga ia harus bersabar untuk tidak menawarkan hal tersebut kepadanya.

“Bu, Fa’i berangkat ya,” pekik Fa’i dari celah pintu kamar Fahma yang terbuka.

“Iya, hati – hati ya ...” jawab ibu dari dalam kamar Fahma. Ibundanya memang sedang mencoba pakaian seragam yang akan dikenakan esok. Katanya, ada jahitan yang belum sreg di tubuhnya. Makanya ibu meminta Fahma untuk memberikan komentar atau sarannya. Mumpung masih ada beberapa waktu untuk membenahi jahitan yang tidak nyaman itu.

Fa’i melewati halaman perkarangan rumah yang sudah dibangun tenda biru untuk pernikahan adiknya yang akan diselenggarakan esok. Menaiki mobil hitam miliknya, dan menjalankannya pelan menuju radio Ats-tsaqafiyah, ia ada jawal mengisi sebuah tajuk kajian disana. Ia berdo’a sebelum melajukan mobil. Berharap kali ini ia bisa lebih fokus menata hatinya agar apa yang ingin ia sampaikan jelas dan mampu dicerna dengan baik oleh para pendengarnya.

***

“Papah loh sehat sebenarnya nak, obat abis check-up dua pekan lalu aja belum habis.”

 “Papah gak rutin ya minumnya?” tanya Refa, gadis itu sedang mempersiapkan beberapa dokumen hasil check-up sebelumnya.

“Rutin kok Ref.”

Lihat selengkapnya