AKU DI ANTARA KANIBAL (series Sania 2)

JUMAINAH
Chapter #2

Santapan Harimau

Sania tidak menghiraukan luka akibat terjatuh beberapa kali di lutut ketika dia berlari. Bajunya sudah koyak di sana-sini karena tersangkut dahan-dahan berduri, telapak kaki pun berdarah karena memang tidak memakai alas kaki sama sekali.

Baginya lari sejauh mungkin adalah pilihan yang tepat.

Sesekali meringis menahan sakit hingga air mata terasa kentara sekali mengalir di pipinya.

Hutan itu begitu menyeramkan dan tak tersentuh sama sekali. Beberapa kali ia salah jalan dan berakhir di atas jurang dengan kedalaman yang tidak dapat dibayangkan. Melihatnya dari atas saja sudah membuat hati bergidik.

Sania memutar arah larinya kali ini tidak sekencang tadi perasaannya mengatakan bahwa ia telah jauh berlari, dengan memelankan larinya menyusuri hutan. Ia dapat merasakan ada sesuatu yang tidak beres.

Kresekk.

"Tunggu dulu, apa yang ada di hadapanku sekarang," bisiknya pada diri sendiri dengan perasaan was-was melangkah pelan-pelan sekali. Berusaha agar tidak menimbulkan suara sama sekali. Tatapannya tertuju ke depan di mana arah suara itu berasal. Pelan sekali tangannya menyingkap tiap ilalang tinggi di sekitarnya.

Krseekk ... skreekss ....

Roam!

Pelan tapi pasti mengintip dari balik ilalang. Yang ditakutkan memang benar, itu adalah suara harimau. Sania tak sadar sudah beberapa kali meneguk ludahnya demi melihat tontonan yang mengerikan itu. Di mana seekor harimau dengan tubuh yang hampir besarnya menyamai tubuh Sania, gemuk dan buas. Harimau itu tengah mencabik seekor rusa dengan giginya yang tajam dan Sania tak dapat membayangkan kalau itu adalah dia, dengan perasaan panik namun walau hati panik, tapi dia tidak mau gegabah. Tidak ... jangan sampai membangunkan insting harimau itu untuk mencari makanan lebih besar lagi. Ia adalah makanan lezat saat ini.

Lihat selengkapnya