AKU DIANTARA KALIAN

mahes.varaa
Chapter #2

BAGI-BAGI UNDANGAN

“Ini undangan pernikahanku bulan depan.” 

Setelah jam mengajarnya selesai dan anak-anak sudah pulang, Agni mulai membagikan undangan pernikahannya pada rekan-rekan kerjanya di TK sebelum pulang kerja. 

“Ahh, akhirnya Bu Agni menikah juga.” 

“Selamat yah, Bu Agni. Akhirnya menyusul sold out juga.” 

Menerima pujian dari rekan-rekannya, Agni jelas tersenyum senang. Di TK tempatnya mengajar ada 20 guru dengan empat guru kelas playgroup, delapan guru kelas TK nol kecil dan delapan guru kelas TK nol besar. Untuk kelas playgroup, hanya ada dua kelas dengan setiap kelasnya terdapat dua pendamping, sementara untuk kelas TK nol kecil dan nol besar, ada empat kelas dengan dua guru pendamping di setiap kelasnya. 

Lalu ditambah dengan kepala sekolah dan staf lainnya, total ada 35 undangan yang Agni bagikan di tempat kerjanya. 

“Ma-makasih. Doakan lancar sampai hari H ya, Bu.” 

“Amin, amin. Semoga lancar sampai hari H, Bu Agni.” 

Selesai membagikan undangan di tempat kerjanya, siang harinya Agni bertemu dengan beberapa teman lamanya dari masa kuliah dan sekolahnya. Agni bertemu di kafe di mana lebih dari setengah teman lamanya sudah banyak yang menikah dan punya anak. 

“Wahh! Agni akhirnya nyusul juga.” 

“Ha ha ha! Ya, akhirnya nyusul juga,” balas Agni pada teman lamanya. “Jangan lupa datang, yah!” 

“Tentu saja kami datang!” 

Teman lama Agni dari sekolah hingga kuliah yang masih berhubungan dengan Agni, ada 20 orang. Jadi total Agni sudah membagikan 55 undangan untuk kenalannya. Ditambah dengan saudara dan teman keluarganya, total ada sekitar 150-an undangan dari pihak Agni. 

“Enggak usah ramai-ramai! Undang saja keluarga dan teman dekatmu!” 

Agni ingat ucapan Redo dua bulan yang lalu ketika membahas pernikahan. Menurut Redo, pesta pernikahan yang megah dan meriah dianggapnya sebagai pemborosan. Uang itu lebih baik digunakan untuk keperluan lain setelah menikah seperti membeli perabotan bersama. Meski Redo sudah memiliki rumah sendiri, tapi ada banyak perabotan yang perlu dibeli untuk keperluan bersama. 

“Ya, aku ikut kamu saja.” 

Drrrt!! 

Setelah bertemu dengan teman lamanya, Agni kini sedang menuju ke satu tempat spesial baginya. Ada satu teman spesialnya yang dirahasiakan dari Redo selama ini. Sebenarnya Agni sudah lama ingin mengenalkannya pada Redo-tunangannya, tapi entah kenapa waktunya tidak pernah pas. Dan lagi teman spesial dan rahasia Agni ini sepertinya adalah orang yang sibuk karena setahun berteman, Agni hanya bisa bertemu dengannya di kafe dekat toko buku langganannya. 

“Halo?” 

Agni hendak masuk ke dalam kafe ketika melihat teman rahasianya sudah menunggu, tapi sebelum masuk Agni menjawab panggilan masuk dari Redo dulu yang sejak tadi membuat hpnya terus berdering. 

“Kamu di mana?” 

“Mau ketemu satu temanku. Itu loh teman rahasia yang waktu itu aku bilang. Aku mau kasih undangan pernikahan kita sama dia. Ada apa memangnya?” Selagi menjawab panggilan Redo, Agni melihat ke arah dalam kafe melalui jendela dan menemukan teman rahasianya juga melihat ke arahnya. 

Lihat selengkapnya