Di sisi lain kota S.
Drrt, drrt!
Seorang wanita yang sedang sibuk dengan laptopnya, melihat ke arah hpnya yang bergetar.
Siapa yang menghubungiku?
Wanita itu mengabaikan hpnya yang terus bergetar dan kembali sibuk dengan laptopnya. Tapi hp miliknya terus bergetar dan getaran itu akhirnya mengganggu konsentrasinya.
Wanita itu kemudian melepaskan kacamatanya dan memutuskan untuk melihat penyebab dari hpnya yang tidak berhenti bergetar.
Tulisan editor muncul di layar hp wanita itu.
Ada apa lagi?
Tuk, tuk!
Wanita itu mengetukkan jarinya beberapa kali dan menunggu apakah getaran panggilan itu akan berhenti karena wanita itu tak kunjung menjawabnya. Getaran itu berhenti sejenak dan keadaan menjadi tenang. Wanita itu hendak meletakkan hpnya dan berniat untuk kembali fokus dengan hpnya. Tapi hpnya kembali bergetar dan mengganggu konsentrasinya.
Sial!
Wanita itu mulai kesal dengan gangguan itu dan akhirnya memilih untuk menyelesaikan gangguan itu dari pada menghindarinya.
“Ada apa, editor?”
“Maaf menghubungi dan mengganggumu, Mad Duck. Tapi sekarang di lobi kantor ada seseorang yang sedang mencarimu. Entah bagaimana dia tahu namamu.”
Tuk, tuk!
Wanita itu mengetukkan jarinya lagi ke meja kerjanya, ketika mendengar jawaban dari editor.
“Dia wanita atau pria?”
“Wanita.”
Tuk, tuk!
Wanita itu mengetukkan jarinya lagi berpikir apa yang harus dilakukannya menanggapi panggilan dari editornya.
“Kamu ingin aku bagaimana, Mad Duck?”
“Abaikan saja. Seperti perjanjian kita sebelumnya, kalian harus merahasiakan identitasku apapun yang terjadi. Kita enggak akan tahu apa yang terjadi jika ada orang yang mengenaliku. Mungkin wanita itu adalah suruhan pria itu untuk membuatku keluar dari persembunyianku.”
“Kalo begitu kami akan mengusirnya.”
“Ya silakan lakukan itu.”
Setelah mendapatkan jawaban darinya, panggilan dari editor terputus. Wanita itu memasang kembali kacamatanya dan bersiap untuk kembali bekerja. Tapi sebelum kembali bekerja dengan laptopnya, wanita itu melirik hpnya lagi dan memandang hpnya dengan cukup lama.
Kenapa dia enggak kunjung mengirim pesan?
*
“Maaf, Bu. Kami enggak bisa melakukannya!”