AKU DIANTARA KALIAN

mahes.varaa
Chapter #37

AKU DIANTARA KALIAN PART 6

“Aku cantik, Mbak?” 

Agni bertanya pada Rere ketika sedang mencoba gaun pernikahannya di tempatnya memesan gaun pernikahannya. 

“Cantik, cantik sekali.” Rere tersenyum melihat ke arah Agni. “Kamu memilih gaun yang tepat untukmu, Agni. Model dan potongannya sangat pas sama kamu.” 

Setelah tahu bahwa Agni adalah tunangan dan calon istri Redo, Agni tahu Rere memutuskan untuk tidak datang ke pernikahannya. Alasannya adalah karena Rere tidak ingin Redo tahu keberadaannya. Jadi Agni meminta Rere datang menemaninya mencoba gaunnya, hanya aga Rere bisa melihat gambaran Agni nantinya saat menikah terutama saat mengenakan gaun pernikahannya. 

“Beneran, Mbak?” tanya Agni senang. 

“Beneran! Kamu cantik banget sama gaun ini!” Rere menjawab. 

Agni melihat ke arah Rere. Agni menatap sorot mata dan senyuman Rere. Dua hal itu sudah cukup bagi Agni untuk melihat dan menilai apa yang sekarang diperlihatkan Rere pada raut wajahnya, penuh dengan ketulusan. 

“Mbak Rere?” panggil Agni. 

Melihat dirinya sendiri mengenakan gaun pernikahan yang cantik, mendadak sebuah ide terbesit dalam benak Agni. 

“Ehm, kenapa?” 

“Mumpung Mbak di sini, kenapa enggak coba gaun yang cocok sama Mbak?” tanya Agni. 

“Eh?” Rere terkejut mendengar pertanyaan Agni padanya. Jelas terlihat bahwa pertanyaan Agni itu adalah pertanyaan yang sama sekali tidak pernah Rere duga sebelumnya. “Buat apa? Aku enggak akan nikah dalam waktu dekat. Buat apa susah-susah mencoba gaun yang enggak aku pakai?”

Agni melirik ke arah pegawai di mana dirinya memesan gaun dan mencoba gaunnya. Lirikan Agni rupanya mendapat sambutan hangat dari pegawai toko itu. Pegawai toko langsung tersenyum membantu Agni dan mengatakan tidak masalah untuk mencoba beberapa gaun. 

“Kata pegawainya, enggak papa kok, Mbak. Coba satu dua gaun saja, Mbak. Mungkin nantinya bisa jadi hadiahku buat Mbak kalo Mbak nikah.” 

“Eh?? Hadiah?” Rere terkejut untuk kedua kalinya. Membahas hadiah pernikahan, Rere teringat hingga hari ini Agni masih belum memberikan ukuran rak yang dimintanya sebagai hadiah pernikahan darinya. “Jangan bicara soal hadiah, Agni! Sampai hari ini kamu bahkan belum memberikan ukuran rak yang kamu minta untuk hadiah pernikahanmu dariku! Kamu sudah bahas hadiahmu untukku!” 

“Oh soal itu … “ Agni tersenyum kecil pada Rere. “Aku berubah pikiran soal hadiah itu, Mbak. Aku ingin hadiah yang lain.” 

“Loh? Berubah pikiran? Kamu mau apa? Karena aku enggak akan datang ke pernikahanmu, kamu ingin hadiah apa, Agni?” 

“Nanti akan aku beritahu, Mbak. Sekarang coba satu dua gaun di sini, Mbak! Biarkan aku lihat Mbak cocok dengan gaun seperti apa!” 

Melihat Agni sedikit memaksanya, Rere tidak punya pilihan lain selain mengikuti permintaan Agni. 

Rere mencoba satu, dua gaun, tapi ternyata dua gaun itu tidak terlihat cocok untuknya. Satu, dua gaun itu kemudian berubah menjadi tiga, empat, lima, dan enam gaun. Baru pada gaun ke enam yang dipilih oleh Agni, Rerer terlihat cantik dan anggun saat mengenakannya. 

“Mbak cantik sekali dengan gaun itu.” Agni memuji Rere setelah melihat Rere mengenakan gaun ke enam pilihannya. 

“Ma-makasih. Berkat kamu, aku sudah cukup capek mencoba enam gaun, Agni.” 

Lihat selengkapnya