AKU DIANTARA KALIAN

mahes.varaa
Chapter #39

KEMBALILAH PADANYA PART 1

Setahun kemudian. 

Sebuah mobil berhenti di area parkir sebuah pemakaman. Dari dalam mobil itu turun Redo yang membawa buket mawar putih. Fiuh! Redo mengembuskan napas panjang saat memandang ke arah pemakaman yang luas. 

“Aku datang lagi.” 

Setelah bergumam kecil sembari melihat ke arah pemakaman, Redo mulai berjalan masuk ke dalam pemakaman. Menyusuri jalan setapak kecil di antara banyak makam-makam dan tanpa kesulitan, Redo menemukan makam yang dicarinya. 

“Aku datang lagi, Agni.” Redo tersenyum menatap makam itu dan meletakkan buket bunga mawar putih yang dibawanya. “Aku datang membawakan bunga kesukaanmu, Agni!” 

“Aku suka bunga mawar putih.” 

“Kenapa?” 

“Suka saja terutama sama artinya: cinta yang suci.” 

Redo berjongkok di depan makam Agni sembari matanya berlinang air mata karena mengingat beberapa kenangan lamanya dengan Agni. 

“Karena kamu suka dengan bunga ini, setiap tahunnya aku datang kemari dengan membawa bunga ini untukmu. Kamu suka kan?” 

Tidak seperti setahun yang lalu dan beberapa tahun sebelumnya, kali ini Redo tak lagi bisa mendengar suara Agni dan semua cerewet Agni. Jujur saja selama setahun ini, Redo mulai merindukan suara cerewet Agni yang biasanya menyapanya di pagi, siang dan malam hari. 

“Kamu tahu kan kadang kita kurang menghargai orang di samping kita. Baru setelah dia pergi, kita baru menyadari arti keberadaannya. Itulah yang terjadi padaku, Agni. Baru setelah kamu pergi, aku menyadari betapa pentingnya artimu untukku.” 

Air mata Redo yang sejak tadi ditahannya, kini terjatuh. Redo menangis mengingat kejadian setahun yang lalu sebelum Agni meregang nyawanya dengan cara yang tak terduga. 


Setahun yang lalu. 

Redo berdiri di seberang jalan dan bersiap untuk menyeberang. Tapi sebelum bisa benar-benar menyeberang, Redo menghentikan langkah kakinya. Ada sedikit rasa takut dalam dirinya ketika melihat mobil-mobil yang melaju kencang di jalanan di depannya. Meski tak mengatakannya kepada siapapun, kecelakaan yang Redo alami sebelumnya meninggalkan sedikit rasa trauma pada Redo terutama ketika hendak menyeberang. 

Lihat selengkapnya