“Re-Redo!” Melihat Redo yang berhasil menangkap lengannya, Gina jelas panik. Gina berusaha melepaskan tangan Redo yang menggenggam lengannya. Sayangnya Redo menolak untuk melepaskan tangan Gina. “Redo, lepaskan tanganku!”
“Maaf, Gina. Aku enggak bisa lakuin itu! Ini kesempatan yang diberikan Agni padaku! Aku sudah menunggumu selama belasan tahun, Gina! Sekarang jelaskan padaku kenapa kamu menghilang dari hidupku selama belasan tahun ini!”
“Kesempatan yang Agni berikan?” Gina masih berusaha melepaskan tangan Redo meski tahu usahanya akan gagal. “Jadi ini alasannya Agni minta temenin aku tadi! Dasar Agni! Dia sudah mau nikah, kenapa dia melakukan hal bodoh ini?? Dia sudah janji denganku! Kenapa dia melanggar janjinya??”
Mendengar kata janji dari mulut Gina, Redo mengeratkan genggamannya di tangan Gina. “Kamu sendiri kenapa kamu melanggar janji yang kita buat waktu itu?”
“ … “ Gina diam dan tidak menjawab pertanyaan Redo. Sebaliknya Gina masih berusaha melepaskan lengannya yang digenggam kuat oleh Redo.
“Gina! Jawab aku! Kenapa kamu enggak nepati janji yang kita buat waktu itu? Kamu enggak tahu berapa lama aku cari dan nungguin kamu!”
“ … “ Gina masih memilih diam dan berusaha untuk melepaskan genggaman tangan Redo di lengannya.
Sayangnya Redo yang sudah berhasil menangkap Gina, tidak berniat sama sekali melepaskan Gina. Kali ini Gina ada di hadapannya dan Agni sengaja memberikan kesempatan ini padanya, jadi … Redo tidak bisa melepaskan Gina begitu saja dan melewatkan kesempatan ini.
“ … Kesempatan ini harus kamu gunakan dengan baik! Kalo kamu gagal kali ini, Gina yang kamu cari akan menghilang lagi dari hidupmu!”
Seperti kata Agni, ini mungkin adalah kesempatan terakhir Redo melihat dan bertanya pada Gina. Jika Redo gagal kali ini, mungkin selamanya Redo tidak akan pernah melihat Gina lagi.
“Gina! Jelaskan padaku! Kamu ingin terus bersembunyi dariku dan membuatku terus memikirkanmu bahkan setelah aku menikah dengan Agni? Apa itu yang kamu inginkan?”
Mendengar ucapan Redo yang membahas Agni, Gina langsung terdiam. Gina yang tadi berusaha dengan keras untuk melepaskan lengannya dari genggaman tangan Redo, kini langsung menurunkan tangannya dan menghentikan usahanya.
“Dasar Agni! Dia egois sekali! Dia selalu begini! Memaksa semua keinginannya meski aku bilang semua tentangku adalah rahasia antara aku dan dirinya.”
“Jadi sekarang kamu mau bicara, Gina? Aku menunggu semua penjelasanmu, Gina! Semuanya!”
Gina yang sejak tadi tidak berani menatap Redo, kini menengadahkan kepalanya melihat Redo.
Mata itu.
Dia sama sekali tak berubah.
Matanya masih sama seperti waktu itu.
Melihat Gina yang menatap dirinya dengan sorot mata yang sama dengan tiga belas tahun dan kali ini penuh dengan kerinduan yang mendalam, Redo hanya bisa memeluk Gina sebagai gantinya.
“Apa yang terjadi padamu, Gina? Apa yang terjadi padamu selama ini, Gina?” tanya Redo lagi.