Alkisah tahun 2018, tahun di mana penerbit kesukaanku mengadakan event cipta novel. Normalnya aku ogah-ogahan mengikuti event menulis, lantaran genre yang diminta kebanyakan Teenlit atau Romance. Oh, dua genre itu adalah kelemahanku, sekali pun memaksa bikin ujung-ujungnya malah akan memalukan diri sendiri di kemudian hari.
Namun saat aku melihat persyaratan event tersebut, ternyata yang diminta adalah unsur DONGENG! Saat itu juga jantungku berdetak cepat, semangat mengalir dalam aliran darah, hidungku kembang-kempis seperti Shin-chan yang lagi godain tante cantik. This is MY Genre! Aku cinta dongeng, tahu seluk-beluk membuat dongeng, sampai beberapa kali menciptakan dongeng sendiri, ini memang spesialisku. Ini kesempatanku untuk bersinar!
Tapi eh tetapi, tantangan tidak sampai di situ. Loka Media memutuskan untuk membuat event ini anti-mainstream dengan mengharuskan penulis mengambil sudut pandang benda mati! Seketika, aku panik, gundah, gulana, tapi tertantang. Dongeng dan Sudut Pandang Benda Mati! Itu adalah kata kunci paling krusial.
Beberapa dongeng dan legenda pun mulai bermunculan di otak. Berikut adalah dongeng dan legenda yang sempat menjadi calon ide cerita ....
1. Jaka Tarub : Mengambil sudut pandang selendang si bidadari.