"Ngapain kamu gabung di pramuka? Lebih baik sekolah yang benar sana, abang yang sudah pernah gabung aja nyesel." Demikian yang di katakan kakakku pada saat aku bertanya pendapatnya, saat aku hendak mendaftar ekstrakurikuler pramuka ketika awal-awal kelas sepuluh.
Tetapi di hari yang berbeda, saat dia melihat sepupuku gabung ke pramuka dan aktif di sana, dia mengatakan, "masa kamu sekolah-pulang aja, nggak minat ikut pramuka? Cari pengalaman itu penting asal kamu tahu." Katanya ketika kami sedang duduk di balai depan rumah kami.
Dari sana aku belum sadar, kalau kakakku memang memiliki sifat plin-plan dalam mengambil keputusan. Aku baru sadar hal ini tiga tahun kemudian, saat bingung memilih jurusan kuliah.
Setelah itu, aku mulai bertanya pada teman-teman sekelas ku, apakah pendaftaran ekstrakurikuler pramuka masih di buka sekarang, karena sekarang sudah november, hampir ujian semester ganjil. Mereka mengatakan kurang tahu, coba tanya sama pimpinan sangga¹.