BAB III
KAMI DUA SAYAP YANG MULAI MENGEPAK #4
“hehe, belum sayang”
“ihh sayang nggak boleh gitu”
“iya sayang, kamu nanti berangkat, aku sholat”
“selamat malam sayang”
“iya sayang”
Setelah obrolan singkat itu, dia berangkat ke gereja, dan aku mengambil air wudhu dan sholat isya. Beginilah keseharianku, aku dipertemukan dengan Petra, yang meskipun kami berbeda tapi dia sangat mencintai aku dan semua tentang aku. Dia selalu mengingatkan aku tentang sholat dan lainnya. Itu lah mengapa aku sangat mencintainya dan selalu mencintainya setiap hari.
Terkadang aku malu. Aku yang masih sering bolong sholatnya diingatkan dengan dia yang tidak berkewajiban atas ibadahku. Dia selalu ingat jam-jam dimana aku harus sholat. Bahagia sekali aku. I love you Pee.
“Syah, tadi kakak lihat kamu telponan dengan laki-laki. Panggil-panggil sayang, siapa dia?” tanya kak Muslim sebelum aku tidur
“eee, itu pacar aku kak” astagaa ucapku apa-apaan ini
“pacar? Kamu punya pacar? Kok gak pernah bilang ke kakak? Udah mulai berani kamu ya?” jawab kak Muslim dengan nada sedikit marah
“maaf kak, sebenarnya Aisyah juga pengin cerita, tapi kakak kan akhir-akhir ini sibuk sendiri, ya bukan sibuk sendiri deh tapi kakak kan banyak kajian jadi kita nggak banyak waktu buat cerita, maafin aku kak” pinta maafku pada kak Muslim
“ya harusnya sebelum kamu memutuskan sesuatu kamu harus bilang dulu sama kakak, kamu nggak boleh gegabah langsung kayak gitu, kakak ini bertanggungjawab atas kamu”
“iya kak maafin Aisyah, nanti aku cerita tentang dia pacar aku”
Setelah itu aku menjelaskan tentang hubungan antara aku dan Petra. Aku hanya menjelaskan mengenai dia yang sangat menyayangi aku dan selalu mengingatkan aku mengenai kebaikan. Aku menjelaskan bahwa Petra selalu mengingatkan aku tentang sholat dan kebaikan lainnya. Tentu itu adalah poin penting untuk kak Muslim karena hal terpenting untuk kak Muslim adalah dia pasangan yang bisa mengingatkan untuk kebaikan dan lebih mendekatkan diri pada Allah.