BAB V
KAMI TELAH PATAH #4
“apa itu? Nggak papa kita ngomongnya sekarang?”
“enggak, nanti malam aku tunggu kamu di taman dekat kompleks rumah aku, ada hal yang sangat-sangat serius yang ingin ku bicarakan, aku nggak perlu jawab dan sanggahan, datang jam 19.30, aku akan nunggu kamu disana, aku balik dulu” kataku kemudian berlalu meninggalkan Petra yang masih kebingungan dengan apa yang aku utarakan.
Aku kembali ke acara pertunangan tersebut. Aku berada di tengah keluargaku hingga acara tersbut usai. Setelah semuanya beres, ayah sebagai pembicara dari keluarga kami mohon ijin untuk undur diri, pamit kepada keluarga Clara. Lalu, kami pun bergegas pulang, masuk ke dalam mobil.
“selamat boy, atas pertunangannya, semoga lancar sampai hari H” aturku sambil memeluk Rizki di mobil
“apaan nih yaah, masak anak ayah tadi di depan orang banyak nggak berani ngucapin aku, giliran di mobil aja bilang so sweet kayak gitu, dasar luu” ucapnya dengan menonyo kepalaku
“ihh apaan sih, kan aku gengsi kalau peluk-peluk kamu di depan banyak orang” tawaku padanya