BAB VI
KAMI TERBANG BERIRINGAN LAGI #4
“ya karena itu tadi, aku berniat untuk membawa Indonesia pada satu cerita lewat kita. Awalnya aku hanya ingin fokus pada kita berlima, tapi setelah aku melihat, kita berlima memiliki keyakinan yang berbeda-beda, sementara di negara kita sudah mengakui ada enam agama yang ada di Indonesia. Saat itu aku mencari siapa yang beragama Katolik, hingga akhirnya aku teringat dengan Petra, yaudah aku ngajak dia aja deh, insha allah kami udah nggak baper-baper lagi, jadi semua ini akan aman-aman saja, hahahaha” begitu jelasku dan dilanjutkan dengan tawa mereka.
Malam itu akhirnya kami tertidur, dan seperti biasa aku bangun lebih dulu untuk menjalankan kewajibanku. Aku mandi dan sholat subuh di kamar hotel. Setelah pukul 06.00 WIT akhirnya Maria, Sheshe, dan Astri bangun. Mereka bergantian mandi, dan kita semua hari ini menggunakan pakaian dengan dasar kain songket yang berasal dari Palembang.
Memang inilah yang sering kami lakukan, membeli dan menjadikan kain-kain khas Indonesia sebagai pakaian dengan gaya sesuai dengan anak muda zaman sekarang. Kain yang kami pakai juga berbeda-beda warna dan motifnya, hanya saja kami sepakat untuk menggunakan jenis kain yang sama di satu daerah, seperti sekarang ini.
Ada yang dibuat celana panjang, baju panjang, rok, dress, kemeja, dan lain sebagainya. Kenapa kita menggunakan kain daerah satu di daerah lainnya? Bukan kain khas daerah A dikenakan di daerah A. Ya, karena, itulah tujuan kami datang ke daerah-daerah di Indonesia, kami ingin mengenalkan kepada daerah satu mengenai daerah yang lainnya. Yang kami harapkan hanyalah satu, kami bisa menambah rasa cinta tanah air dan kebanggaan dengan apa yang dipunya oleh Indonesia.
“cantik banget kamu Syah pakai baju kuning, kelihatan lebih bersinar, hahaha” gurau Garda saat kami bersiap untuk sarapan
“masya allah tabarakallah Daa, kamu ni bisa aja menyanjung orang, bisa-bisa aku jatuh saat udah kamu terbangkan tinggi” sautku