Rindu Di Ujung Senja

Mariam B Cherry
Chapter #13

Flashback

Satu jam berlalu..

Keadaan di luar ruangan operasi masih sama. Aku dan ega sesekali masih bertengkar kecil seperti biasanya.

Dua jam berlalu..

Keadaan mulai tenang, tidak ada lagi cekcok di antara aku dan ega kami mulai fokus dengan ponsel masing-masing.

Tiga jam berlalu..

Ibu mulai terlihat gelisah, aku bahkan lupa menghitungnya sudah berapa kali ibu bolak balik ke kamar mandi. Sepertinya ibu mulai tegang menunggu hasil operasi mas prams.

Empat jam berlalu..

Ketegangan ibu seakan beralih padaku, aku mulai mondar-mandir sesekali berusaha mengintip keadaan dalam ruang operasi dari balik pintu yang tertutup rapat. Terkadang aku menempelkan telinga di balik pintu sekedar ingin mendengar seperti apa suara-suara di dalam sana.

Lima jam berlalu..

Suara adzan magrib mulai berkumandang sangar, seperti menembus dinding-dinding rumah sakit. Dengan langkah penuh harap aku mulai melangkahkan kaki ke arah musholah yang masih berada di area rumah sakit. Jujur saja tujuan utamaku saat ini bukan untuk menunaikan kewajibanku sebagai seorang muslim, melainkan untuk meminta pertolongan kepada Tuhan agar operasi mas prams berjalan dengan lancar.

Enam jam berlalu..

Aku kembali ke rumah sakit dengan membawa sejuta do'a yang telah aku selipkan di antara hembusan nafas mas prams, berharap do'a-do'a itu lantas menjadi debu kekuatan yang terhirup dalam setiap tarikan nafasnya.

Lihat selengkapnya