Rindu Di Ujung Senja

Mariam B Cherry
Chapter #15

Flashback

Beberapa hari berlalu..

Kami masih belum mendapat kabar dari ibu, bahkan pesan yang aku kirim ke bbm mas prams selepas ia berangkat malam itu pun masih centang satu. Tidak ada yang kami lalukan di rumah sakit ini selain menghabiskan waktu dengan perbincangan ngalor ngidul sampai bosan.

Hingga tujuh hari berlalu..

Sebuah notifikasi tidak biasa masuk di kotak pesan emailku.

"Hai kurcaciku yang paling cantik" Meski aku tidak mengenal alamat email si pengirim, tapi dari bahasa dan karakter ketikannya aku paham betul bahwa itu pesan dari mas prams.

Benar-benar menyebalkan!

Aku menunggu kabarnya sejak beberapa hari yang lalu, kenapa hanya itu pesan yang ia kirim? Tidakkah ia ingin memberitahuku bagaimana keadaannya saat ini?

"Bagaimana bisa kamu tau alamat emailku?" Dasar bodoh aku malah mengirimkan balasan yang sama tidak pentingnya. Kenapa aku harus menanyakan perihal alamat email yang sebenarnya bisa saja di dapatkan dari ponselku.

"Tau dong. Apa sih yang tidak aku tau tentang kamu?" Di lihat dari balasannya mas prams memang selalu terlihat baik-baik saja, ia masih seperti mas prams biasanya. Yang membalas pesan-pesanku dengan guyonan receh terkadang juga dengan gombalan lawasnya.

"Bagaimana keadaanmu?" Balasku kembali pada topik utama yang ingin aku tanyakan sejak beberapa hari yang lalu.

Ah sial!

Lihat selengkapnya