Rindu Di Ujung Senja

Mariam B Cherry
Chapter #24

Flashback

"I Love You" 

Keisengan yang pada akhirnya menciptakan status baru di antara aku dan mas prams. Status yang di buat secara tidak serius, namun telah mengikat dua hati secara misterius.

Lihat bagaimana rasa itu seakan telah merobohkan batas bimbang.

Rasa yang semula kelabu pun lantas menjadi pelangi.

Ini benar-benar cinta.

Seperti itu batinku ketika melihat sosok lelaki yang sudah lama tak pernah aku jumpai itu tengah duduk manis menungguku, tangannya melambai ke arahku yang baru saja datang. Jujur saja aku sedikit terperangah dengan penyambutannya yang berbeda. Teras cafe lantai dua yang beratapkan langit langsung ini telah di hias sedemikian rupa sehingga menciptakan nuansa romantis.

"Hai.."

Sapanya dengan wajah yang menurutku terlihat lebih tampan dari sebelumnya.

Aku hanya membalas sapaan itu dengan senyum malu sembari mulai duduk berhadapan dengannya. Di tengah-tengah kami ada sebuah lilin serta setangkai bunga mawar yang di letakkan begitu rapi di atas meja.

"Ini kita mau ngepet?" 

Seperti biasa hal-hal manis yang di lakukan mas prams selalu mendapat komentar nyeleneh dariku. Padahal, aku hanya sedang berusaha menutupi kegugupunku. Bagaimana tidak seumur-umur aku belum pernah di perlakukan seromantis ini. Adegan seperti ini biasanya hanya aku saksikan di dalam sebuah film romantis.

"Hahaha.. Sayang, please jangan merusak rencanaku" Untuk pertama kalinya mas prams memanggilku dengan sebutan sayang secara langsung. Ia tidak terlihat canggung seakan telah terlatih.

"Memangnya apa rencanamu?" Tanyaku basa basi.

"Sini.." Ucapnya memintaku untuk mendekatkan telinga ke arahnya.

"I love you, I love you, I love you, I love you..." Bisiknya bertubi-tubi.

"Apakah mengatakan itu adalah bagian dari rencanamu?" Tanyaku masih berusaha bersikap acuh.

"Bukan"

"Lalu?"

"Kenapa harus terburu-buru membahas hal lain? Biarkan rindu ini merangkul temu terlebih dahulu. Apa kamu tidak ingin merangkulku?" Dengan posisinya yang masih duduk mas prams merentangkan kedua tangannya seperti mulai menggodaku.

Ciihh!!

Lihat selengkapnya