# RAGATA POV #
Bariton Café, pagi hari
“Ehm… sori ganggu kamu pagi-pagi gini….” kata cewek di depan gue dengan wajah sendunya. Lalu dia tersenyum.
Gue tercekat!
Ga bisa dipungkiri kalau Nicole memang merupakan cewek paling cakep sejagad di Kampus Buana dulu. Dan fakta kalau kita pernah jadian memang diketahui oleh semua orang dulu. Saat itu, kami berdua juga pasangan yang cukup popular. Terutama gue, karena dianggap bisa menaklukkan diva paling cantik sekampus. Yah, dulu… sebelum kita putus 2 bulan yang lalu karena…
Karena Cimut mau pulang ke Indonesia dan setelah gue menjalani hubungan dengan cewek cakep di depan gue ini selama 4 tahun, gue ngerasa biasa aja gitu. Ga da ketertarikan lebih untuk kita bisa tetap lanjut dan melangkah ke jenjang berikutnya. So… that was it. We stopped and I quit, I hope she does too…
But she didn’t I think…if not, why’re we here? Especially after her confession that I knocked her out which I don’t remember at it all?
Gue menghela nafas panjang dengan hati seberat-beratnya.
“Ok, sejak kapan elu tahu?”
“Sejak gue telat menstruasi dari sebulan yang lalu, Ga…” balas Nicole dengan mata berkata-kaca.
Kelihatan sekali ia sedang berusaha untuk menahan emosinya.
Ok, berarti sejak kita berdua sudah putus dari 2 bulan yang lalu.
“Lalu, usia kandungannya sudah berapa lama?”
“Dokter bilang kurang lebih 6 mingguan kalau dilihat dari kondisi kantung rahimnya…”
Gue menghela nafas berat lagi. Kali ini gue berasa kayak lagi mengerahkan nafas terakhirku.