Aku, Kau dan Dia

Rani Selviani
Chapter #8

Rapuh

~~~

Jika seseorang tak mampu melawan rasa sakit akibat dari rasa cinta. Maka, ia akan berakhir dengan rasa penyesalan yang mendalam dalam hatinya.

'Cukuplah Allah swt. sebagai pelindung dan penolongmu.’

~~~

Saat ini Kesya sudah sampai di depan rumahnya. Setelah ia memaksa untuk pulang, akhirnya ia pun di antar oleh Malik kembali ke rumah. Ia keluar dari mobil. Berjalan mendekati pintu utama rumah dan meninggalkan Malik yang baru saja keluar dari mobil.

“Assalamualaikum.” Kesya mengucap salam setelah melangkah melewati pintu. Ia mendapati Diarra berada di ruang tamu menjawab salamnya.

“Wa ’alaikumsalam. Kamu sudah lebih baik sayang?” tanya Diarra namun tak di respons oleh Kesya. Ia berlalu begitu saja meninggalkan ruang tamu menuju kamarnya.

‘Aku tak suka untuk berbicara seperti biasa tentang apa pun pada mereka,' batin Kesya. 

Ia tahu ini sangat egois dan tidaklah baik untuk di lakukan. Tetapi, hanya begitu caranya supaya ia tak kembali terlena dengan omong kosong belaka dari orang di sekitarnya. Sudah cukup ia merasakan sakit hati yang sangat dalam.

Kesya berbaring di kasur. Menatap langit-langit kamar tidurnya dengan tatapan redum. Setetes air mata lolos dan mengalir jatuh mengenai kasur. Ya, ia menangis. Entah sampai berapa lama ia akan berada dalam kekalutan. Ia menangis dalam diam dengan tangan yang memeluk erat guling miliknya.

“Kenapa hiks... Ke-kenapa aku begitu lemah hiks hiks.. sehingga mudah menangis?”

“Kenapa aku tak bisa membalas semua perlakuan mereka? Hiks....” ia meracau dengan liquid bening yang terus mengalir sampai sang empunya merasakan matanya sembam.

“Aku memang salah hiks... Tapi.. kenapa mereka tak sadar hiks.. kalau mereka pun ikut andil dalam kesalahan yang terjadi hiks....” Kesya menutup matanya, memindahkan posisi tidurnya menjadi ke arah kanan dengan tetap menangis.

Begitu banyak pertanyaan yang muncul di benaknya. Tak lama ia tertidur dengan sesekali sesenggukan akibat terlalu terbawa emosi. Pikirannya begitu kalut, kacau, sedih, sakit hati.

🍂🍂🍂

Setelah berlalunya Kesya ke kamar. Tak lama Malik datang ke ruang tamu dan melihat raut wajah bingung serta khawatir dari Ibu Kesya, Diarra.

“Assalamualaikum Tante. Kesya di mana, Tan?” tanya Malik setelah tak mendapati Kesya berada di sana. Diarra menjawab salam Malik

“Dia tiba-tiba saja masuk tanpa menjawab pertanyaan dari Tante. Apa dia ada masalah di luar?” 

‘Apa dia sedang marah?’ pikir Malik.

“Saya juga kurang tahu sih, Tan. Soalnya di rumah sakit Kesya juga judes banget sama saya dan nggak mau melihat ke arah saya. Selama di jalan ke sini, Kesya juga nggak ngomong apa-apa, padahal saya sudah ajak dia ngobrol.” Malik menjelaskan panjang lebar dan Diarra menganggukkan kepalanya.

Lihat selengkapnya