Hati Aira sudah beberapa kali berlabuh menuju pelabuhan yang menjadi tujuannya. Mencoba mencari di mana seharusnya hati ini mendaratkan pilihan yang sebenarnya sulit namun juga sangat di impikan. Ada seseorang yang begitu ia dambakan, pria yang memang mencintai Aira yang sederhana dan apa adanya, menerima segala kekurangan Aira bukan hanya kelebihannya.
Banyak lelaki yang berusaha mendekat dan mengajak Aira menjalin hubungan tapi dengan pacaran, tapi Aira menolak.
Pikirannya selalu bergejolak. Ia ingin seperti pasangan di luar sana yang bisa menjalin hubungan dengan kekasihnya. Tapi tidak dengan hati Aira. Pikiran dan hati Aira saling beradu, hati nya menolak keras untuk kembali merajut kasih dengan cara pacaran.
Ia ingin menjalani hubungan yang sesuai dengan syariat islam yaitu taaruf lalu pacaran setelah ia dan pasangannya kelak menikah dan saling berjanji di hadapan semesta.
Aira sudah harus berdamai dengan masa lalunya yang cukup kelam. Menjalin hubungan yang tidak seharusnya dan ia lelah untuk sakit hati terus menerus.
Saat ini yang ia cari adalah seseorang yang siap meminangnya dan siap menerima diri dan keluarganya, dan menafkahinya lahir dan batin.
Di usia Aira yang terbilang masih muda yaitu 20 Tahun, sudah berpikir keras untuk menjalani bahtra rumah tangga. Namun dengan usianya yang masih cukup muda, membuatnya berpikir berulang kali.
Apakah ia siap untuk menjadi seorang istri?
Melayani suaminya...
Menjadi istri sekaligus ibu siaga untuk suami juga anaknya.
Apa ia bisa?
Karena baginya, membina rumah tangga itu bukan hal yang mudah sebab menyatukan dua keluarga, dua insan yang pastinya berbeda pikiran juga prinsip.
🕌🕌🕌
Aira pernah masuk dalam lingkaran hitam dalam hidupnya, pergaulan yang bebas membuatnya ingin mencoba hal-hal baru juga menantang. Sampai akhirnya ia sadar di usianya yang hampir menginjak 20 tahun, bahwa apa yang ia lakukan saat itu sangatlah salah.
Inilah titik balik seorang Aira Khairinia Purwandi.
Saatnya ia belajar dari masa lalu yang begitu kelam. Menjalin hubungan sebelum adanya pernikahan, itu salah menurut Aira. Memang benar kita harus saling mengenal pasangan, tapi bukan dengan pacaran.
Hanya ini pinta Aira di setiap doanya pada Sang Maha Kuasa.