Aku Menyukai Senja di Matamu

Naila Etrafa
Chapter #2

Beauty Privillege

Sepersekian detik itu benar-benar di luar kesadaranku. Dan sekarang aku sedang merasakan sakit yang amat di bagian tubuh sebelah kiri, terutama kaki yang rasanya panas, kebas dan ada bagian yang rasanya terkilir. Hemat kata setengah anggota tubuhku bagian kiri mengalami rasa nyeri yang hebat. 

Oh tidak, bagaimana dengan Rania? Segala takut berkelindan dalam hati. Semoga dia tidak apa-apa. Aku menoleh dan mendapatinya telungkup.

Tak menghiraukan motor yang masih menindih kami, aku menggoyang-goyang bahu Rania. 

"Rania, Rania," kugoyangkan lagi bahunya lebih intens. Keluarlah suara isakan dan mengaduh pelan. Alhamdulillah, batinku. Rania sadar.

Dan sebelum aku mulai bangkit untuk mengangkat motor yang menindih kami, beberapa orang entah dari mana membantu. Aku merasakan tubuhku yang sekarang jauh lebih ringan karena motor yang menindih sudah dipindahkan. Pandanganku berhamburan. Ke orang-orang yang mengerubung kami dan ke Rania yang kini menutup wajahnya dan menangis histeris.

"Mbak, kalau boncengin penumpang hati-hati dong. Kasihan cantik-cantik dibuat babak belur," suara ibu-ibu paruh baya memakai daster terlihat begitu geram.

Belum juga aku menjawab, bapak-bapak berjaket menyaut. 

"Iya nih. Jelekin nama ojek aja. Harus tanggungjawab noh biar gak dipecat kamu." 

Lihat selengkapnya