Rutinitas kantor yang semakin menjadi-jadi, ditambah segala hiruk-pikuk urusan rumah tangga membuat Lia tak ingat untuk membahas rencana ajakan makan siang Devan dengan Harvi. Sampai akhirnya hari yang dikhawatirkan Lia pun tiba.
Dddrrrddd... Dddrrrddd... HP Lia bergetar, dan tertulis 'Incoming Call : Devan Mahendra' di dalam layar. "Halo." sapa Lia.
"Hai, Li!" jawab Devan terdengar sangat antusias. "Nanti, jadi kan?" sambung Devan.
"Hmm.. Jadi."
"Oke. Di tempat sushi yang kemarin aku bilang ya."
"Oh.. Okey."
Tepat jam 12 lewat 30 menit Lia sudah tiba di depan restoran sushi yang dipilih oleh Devan. Ketika ia masuk ke dalam, terlihat Devan sudah duduk di salah satu bangku sambil melambaikan tangan ke arah Lia.
"Sorry... Udah lama nunggu ya?" tanya Lia pada Devan.
"Hehe. Enggak kok. Aku juga baru dateng." jawab Devan sambil tersenyum pada Lia.
"Kamu udah pesen?"
"Udah. Tadi aku pesen Tempura Ebikko Maki, Edamame Hijiki Salad, sama Fried Salmon Skin."