"Mba Lia, dipanggil ke ruangan Ibu sekarang ya?" sahut Fifi dari sambungan telepon kantor.
"Oke, Fi." jawab Lia singkat.
Tak berapa lama Lia pun sampai di depan ruangan Bu Sandra. Tokkk, tokkk, tokkk-Lia mengetuk pintu ruangan Bi Sandra.
"Masuk, Li." jawab Bu Sandra dari dalam ruangan.
"Baik, Bu." jawab Lia, yang kemudian masuk dan langsung duduk berhadapan dengan Bu Sandra.
"Gimana persiapan untuk besok, Li? Udah beres semua?"
"InsyaAllah sudah, Bu. Mulai nanti malam 'venue' akan mulai didekorasi. Tamu-tamu undangan juga sudah terkonfirmasi hadir dan tidaknya. Yang tidak bisa hadir, sudah menunjuk perwakilan juga. Media sudah beres juga, Bu. Kami kemarin sudah ikut meeting dengan Corsec dan media, untuk 'briefing' materi. Lainnya, hal-hal teknis seperti 'print-out' MoU, map, pulpen tanda tangan, cap perusahaan, plakat, dan lain-lain juga sudah, saya bagi-bagi tugas dengan Bagas dan Julia."
"Alhamdulillah.. Sip, Li. 'Good job.' Enggak salah saya pilih kamu jadi 'leader' dalam proyek ini."
"Terima kasih, Bu."
"Oh, iya. Daripada kamu besok mesti pagi-pagi dari rumah untuk persiapan acara, saya tadi sudah 'booked' 1 kamar 'suite' untuk kamu menginap ya?"
"Wah, Bu. Enggak usah repot-repot." (Maksudnya Lia, dia malas pasti harus berdebat dulu dengan Harvi untuk minta izin ini-itu.)
"Ga pa pa, Li. Enggak repot. Dengan 'effort' kerja kamu kaya gini, saya rela biayain pakai uang pribadi juga."
"Hmm.. Baik, Bu. Tapi izin minta ditemenin Julia, boleh ya Bu?"