Lia, si tangan besi. Begitulah kira-kira julukan Lia saat ini di kantornya. Entah berapa proyek di Tim CRD yang selalu berhasil ia jalankan. Anak kesayangan Bu Sandra.
"Ciee.. Jadi nih?" celetuk Bagas, sambil menyenggol lengan Lia yang duduk di sebelahnya.
"Jadi apaan?" jawab Lia.
"Mba Lia emang belom denger gosip terbaru?" sambung Julia yang tiba-tiba ikut nimbrung dalam percakapan Lia dan Bagas.
"Gosip? Gosip apaan?" tanya Lia lagi, semakin bingung.
"Katanya lo mau dijadiin Departement Head CRD." celetuk Bagas, sambil sibuk menggigit Gehu (gorengan tahu) di tangan kanan dan cabe rawit di tangan kiri.
"Hah???" Lia pun kaget, sampai hampir menumpahkan Es Teh Manis yang ia pegang.
"Hahaha. Biasa aja kali." jawab Bagas, sambil tertawa.
"Iya, Mba. Kenapa mesti kaget sih? Kan semua orang juga tau kerja keras Mba Lia selama ini gimana. Ya wajarlah kalau udah saatnya Mba Lia naik jabatan. Iya enggak, Mas?" tanya Julia pada Bagas.
"Tumben. Tumben otak lo agak encer, ulekan sambel geprek." jawab Bagas, sambil lagi-lagi meledek Julia.
"Mas Bagaaasss...", sahut Julia, sambil mencubit pipi kanan Bagas sampai merah.
Meskipun masih berupa hisapan jempol belaka, tapi Lia tak kuasa menahan rasa senangnya terhadap desas-desus kenaikan jabatannya. Lia merasa pengorbanannya selama ini akan membuahkan hasil. Meskipun waktu dengan keluarganya berkurang karena kesibukan di kantor, tapi Lia merasa semua itu menjadi sepadan. Tapi, apa gosip itu benar adanya?