Dddrrrddd, dddrrrddd, HP Lia bergetar, ada pesan masuk. "Li, maksi (makan siang) bareng yuk?!" ternyata pesan masuk itu dari Devan.
"Tumben?" jawab Lia singkat.
"Aku emang ada perlu mau ke kantor kamu."
"Hah, mau ngapain?"
"Anter kiriman dari Big Bos buat Bu Sandra."
"Serius?"
"Iya. Duh, daripada kepanjangan BBM-an, mending nanti siang kita ketemuan di kantor kamu ya. Aku tunggu di lobi jam 12 teng. Jangan telat. Bye!"
Dokumen asli MoU, plakat, dan sekotak cokelat Ferore Roche (yang ini untuk Lia, karena Devan tau Lia cinta mati sama yang namanya cokelat), itulah kira-kira rentetan barang yang diantar langsung oleh Devan ke kantor Lia.
"Kamu mau pesen apa lagi?" tanya Devan, sambil membuka buku menu sushi kesukaannya.
"Kayanya udah sih. Hmm, gue minumnya.....", belum selesai dengan perkataannya, Devan langsung memotong pembicaraan Lia pada pelayan.
"Hot Ocha 2, sama minta dessert tapi dikeluarinnya after meal aja ya, Mba. Chocolate Lava Cake yang pake Ice Cream Vanilla sama Fruits Platters." jawab Devan sigap, yang masih saja hapal makanan dan minuman kesukaan Lia.
Lia pun hanya bisa tersenyum.
"Kenapa senyum? Naksir?" ledek Devan pada Lia.