"Assalamu'alaikum...", sahut Lia sambil masuk ke dalam rumah.
"Wa'alaikumussalam...", jawab Mama Lia (Mama) yang sedang terlihat mempersiapkan makan malam.
"Anak-anak mana, Ma?"
"Ada di kamar kamu, lagi main sama Mia."
"Udah pada makan?"
"Udah. Kamu udah makan belum?"
"Hmm.. Belum, Ma. Tapi kayanya aku enggak makan malem. Tadi siang kenyang banget. Makan siang ditraktir Devan."
Mama pun kaget, "Devan???"
"Iya. Devan."
"Devan anaknya Eno?"
"Iya, Ma."
"Kok bisa?"
"Bisa lah, Ma. Kan big project Lia, yang waktu itu Lia ceritain ke mama itu, dikerjaij bareng sama kementerian. Nah, kebetulan kementerian yang ditunjuk ya kantor tempat Devan kerja."
"Hah? Kok bisa ya?"
"Hahaha... Mama, ah. Ya bisa lah. Namanya juga takdir Tuhan."
"Trus, kamu enggak pa pa?"
Seketika pertanyaan Mama itu menghentikan langkah Lia yang sedang berjalan ke kamarnya. Sambil membalikkan badan ke arah Mama, Lia pun menjawab sambil tersenyum, "Lia enggak pa pa, Ma."