Hari ini hari Sabtu, tapi Lia dan Harvi sepakat untuk di rumah saja. Hari ini temanya liburan di rumah sambil beres-beres. Mainan anak-anak sudah terlalu banyak menumpuk. Baju-baju Azka sudah banyak yang kekecilan, dan harus disortir. Tumpukan baju Lia dan Harvi yang mulai tumpang-tindih. Pokoknya semua orang di rumah hari ini gotong-royong untuk membersihkan semuanya.
"Mi, kamu tolong sapu-sapuin kolong kasur ini ya?" sahut Harvi pada Mbak Mia.
"Iya, Pak." jawab Mbak Mia, sambil langsung mengambil sapu di luar.
"Yang, ini kayanya boneka-boneka Anya juha udah kebanyakan deh. Kamu pilihin deh, mana yang masih mau dimainin, mana yang enggak." sahut Harvi pada Lia, yang sedang sibuk mengumpulkan mainan Anya dan Azka yang berserakan.
"Oke. Kalau gitu aku sortir di luar aja ya? Soalnya takut bulu-bulu bonekanya nanti bertebaran di kamar." jawab Lia.
"Oke. Nanti yang enggak dimainin lagi, kamu taro aja dalam dus ya. Nanti kita titip mama buat dikasih ke panti asuhan yang biasa." balas Harvi lagi.
"Oke." jawab Lia sambil menggendong tumpukan boneka.
"Pak, maaf, ini tadi saya nemu amplop di bawah. Mau ditaro di mana?" tanya Mbak Mia para Harvi.
"Amplop apa, Mi?" tanya Harvi sambil mengambil amplop itu dari tangan Mbak Mia.
"Kurang tau, Pak." jawab Mbak Mia.
Semoga suka ya. (Devan), kira-kira begitulah tulisan di dalam kartu ucapan yang ada di dalam amlop berwarna cokelat cappucino, yang ditemukan oleh Mbak Mia di bawah kasur.