Ada berapa banyak sih mata pelajaran yang diajarkan sekolah dari TK (Taman Kanak-kanak) sampai kuliah? Mungkin lebih dari 100 mata pelajaran, tapi enggak ada pelajaran yang mengajari kita jadi manusia sempurna.
Manusia sempurna itu harus jadi seorang anak yang bisa dibangga-banggain ke semua sanak saudara atas segala prestasinya. Manusia sempurna itu harus jadi seorang isteri yang bisa kerja bantuin suami cari uang, tapi di rumah pun harus tetap bisa menjaga kecantikan paripurna bak aktris drama-drama Korea. Manusia sempurna itu harus jadi seorang ibu yang selalu siap siaga, siap sedia, meskipun nyatanya segala lelah sudah menyelimuti jiwa dan raga. Manusia sempurna itu harus jadi seorang pekerja yang meskipun capek, masih dikuat-kuatin, demi gaji, demi naik jabatan, demi dapet validasi dari banyak orang. Dialah, Si Palugada (apa yang lo mau gue ada).
Secapek itukah jadi manusia, Ya Tuhan?
"Yang, kok bengong?" tanya Harvi pada isterinya, yang tengah menatap ke luar jendela hotel.
"Eh, Ayang udah dateng." Lia pun membalikkan badan sambil mengusap matanya.
Tau bahwa isterinya habis menangis, Harvi pun tak banyak bertanya. Dia hanya sibuk menyiapkan makan siang untuk Lia. Satu paket Chicken Al-Baik dan slushy.
"Yang, kita makan yu?!" sahut Harvi, sambil menyalakan televisi dan menyetelnya dengan volume yang terdengar sayup-sayup.
"Makasih ya, Yang." jawab Lia, tersenyum.
"Ternyata belinya enggak terlalu jauh, Yang."
"Oh, ya?"