Aku Pilih Bahagia

Amelia Rasyid
Chapter #73

Bab 11. Saatnya Memilih, Bagian 1

Point of View: Atalia Anastashia (Lia), pemeran utama wanita di dalam cerita. 

 

Setelah tujuh tahun lamanya mengabdikan diri di Commercial Banking Group Amani Syariah Bank Indonesia (CBG ASBI), akhirnya aku memantapkan diri untuk pindah. Sedih? Pasti. Aku sudah secinta itu dengan grup ini. Grup yang mengubahku menjadi Atalia Anastashia yang sekarang. Atalia Anastashia yang tidak lagi menganggap profesi seorang bankir itu membosankan. 

 

Jujur menjadi seorang bankir bukan menjadi cita-citaku sejak kecil. Awalnya profesi ini aku pilih karena bingung kalau enggak bisa jadi arsitek, apa hal lain yang bisa aku lakukan untuk mencari nafkah? Meninggalkan pemikiran idealis, dan beralih ke kehidupan realistis. 

 

Arsitek. Impianku sejak kecil. Berawal dari ibu yang selalu cerita dulu ia ingin sekali sekolah arsitek tapi kondisi ekonomi keluarga yang kala itu tidak mendukung, kemudian berubah menjadi mimpi si Atalia kecil. Aku masih ingat kalau guru SD-ku, Bu Kesuma, bertanya pada kami apa cita-cita kami saat dewasa nanti. Aku selalu mantap menjawab, Arsitek! Sangat kagum dengan Zaha Hadid. Seorang arsitek perempuan yang mendunia. Wanita pertama yang meraih Penghargaan Arsitektur Pritzker di tahun 2004. Keren kan? 

 

Yah, tapi apa mau dikata. Sebaik-baiknya rencana yang sudah diatur oleh manusia akan selalu kembali pada takdir Tuhan yang lebih baik. Pingganggku yang tiba-tiba harus dioperasi karena terkena syaraf kejepit stadium akhir, akhirnya memaksaku untuk ikhlas melepas impianku sejak kecil. Hidup harus seperti orang normal. Tidak boleh begadang, istirahat harus cukup. Tidak boleh duduk berlama-lama di depan komputer. Makan teratur, dan kurangi kopi. Jadi enggak ada lagi tuh cerita ngopi bisa sampai 4-5 kali dalam sehari. Harus rutin berolahraga, berenang tiap 3 kali seminggu. Dan masih banyak lagi PR-PR lainnya yang harus aku kerjakan. Good bye, Zaha Hadid Indonesia. 

Lihat selengkapnya