Mengutip data yang dikeluarkan oleh sebuah media terkemuka, kisaran jumlah pegawai 10 perusahaan besar yang ada di Indonesia adalah 20.000 hingga 120.000 pegawai. Mungkin kalau dirata-ratakan sekitar 30.000 pwgawai per perusahaan, dan aku adalah satu diantaranya. Kadang kalau lagi capek, aku selalu berpikir kenapa sih harus aku lagi, aku lagi. Dari 30.000 orang yang kerja di kantor ini, enggak selalu aku yang harus turun tangan kan? Menurutku belasan tahun jadi budak korporat, mengeluh adalah satu hal yang wajar. Namanya juga manusia, bukan robot. Tapi, di perjalanan kembali mengenal diri-sendiri ini aku merasa penyakit mengeluhku sudah semakin berkurang.
Menulis. Ya, menulis. Banyak yang bilang, ngapain sih Li pake nulis-nulis segala. Kerjaan di kantor udah numpuk. Di rumah, anak-anak dan suami juga mesti diurus. Nyape-nyapein diri-aja. Mungkin dulu komen-komen seperti itu akan kutelan mentah-mentah, lalu enggak berapa lama asam lambungku kumat lagi. Tapi kali ini enggak. Aku enggak mau sejarah kelam terulang lagi. Kenapa harus sibuk mendengarkan apa kata orang lain? Padahal apa kata dirimu sendiri saja sering kau abaikan? Sekarang aku lebih memilih untuk mendengarkan apa kata hatiku, melakukan hal-hal yang membuat diriku sendiri merasa nyaman. Lewat menulis, aku jadi tau Yura Yunita dengan Hip-Hip Yura-nya. Lewat menulis, aku-si orang yang enggak pernah baca buku, apalagi novel-tiba-tiba dalam sekejap mata bisa habis melahap semua novel karya Ika Natassa. Bahkan beliau jadi panutanku saat ini untik selalu konsisten menulis. Ah, pokoknya jadi punya circle pertemanan baru, jadi punya banyak positive vibes. Aku senang!
Dddrrrddd, dddrrrddd, dddrrrddd. "Halo?" sahutku.
"Mba, kata Bu Sandra malam ini kita enggak uaah registrasi ya. Registrasinya besok pagi aja." jawab Damar.
"Oke." jawabku singkat. "Hhh...", aku pun merebahkan diri di atas kasur king size super empuk, karena tadi sore kekenyangan makan Mak Beng.