Aku selalu besedih

Dwi Agus Setyawan
Chapter #7

#7 Cahaya sebelum Sinting

Tepatynya 2014 jika tidak salah itu saat kelas XII semester awal Agus memiliki tingkat keperyaan diri yang sangat luar biasa dimana saat itu Agus sudah sangat banyak memiliki teman dengan kelas lain bahkan dengan yang beda jurusan, Agus memilki hobi bermain futsal hampir satu minggu sekali pasti bermain futsal sampai akhirnya ada pertandingan antar jurusan tetapi Agus tidak mengikutinya karena tau ini hanya hobinya saja bukan untuk ke pertandingan kejuaraan bukan hanya itu saja karena Agus memiliki luka di lutut kanan yang sering kambuh, luka di lutut nya itu memiliki bekas seperti goresan ternampak jelas dua goresan sedang di lutut kanannya. Cedera yang dialami Agus pada saat bermain bola di lapangan besar sekitar rumahnya yang akhirnya Agus pun lebih menekuni bidang jurusannya daripada olahraganya itu tetapi ada satu momen dimana olahraga basket sedang banyak digadrungi oleh banyak orang Agus melihat serta mengamati pertandingan basket Indonesia atau IBL, menurut Agus basket tidak kalah keren karena sama sama bisa menunjukan skill individunya Aguspun sempat mengikuti latihan basket di akhir masa sekolahnya tetapi tidak semulus yang Agus kira dimana ada luka baru disebelah lutut kiri sama yaitu luka yang membekas membentuk goresan tapi lebih besar darpada luka yang berada di lutut kanannya.

Melihat kejadian ini Agus tidak mau menyerah begitu saja seperti saat futsal Agus ingin mencoba atmosfir basket dan ternyata Agus mendapatkan itu dimana Agus memiliki kesempatan bermain full walaupun Agus selalu merasakan kesakitan yang luar biasa pada kedua kakinya, dimana waktu itu uji coba tanding di sekolah dengan tim yang dibagi 2 tapi penonton yang full di gor Koni karena jika tidak tidak salah guru sedang rapat jadi semua murid diarahkan menonton penampilan tim basket sekolah waktu kebetulan sekali Agus menjadi perwakilan dijurusannya karena teman temannya mengikuti futsal, untungnya Agus masih bisa bermain dengan banyak penonton Agus memang banyak membuat point tapi Agus lebih Small forward atau pengumpan dan banyak drible ini menjadi perhatian tersendiri bagi yang menonton mungkin dengan tubuh kecilnya Agus mungkin lebih besar bola basketnya daripada tangan Agus bisa membuat aksererasi yang hebat kadang Agus membawa bola sendiri sampai ke depan ring lawan sendiri lalu umpan balik ke pemain yang biasa membuat point, penonton berteriak Dwi Dwi Dwi dengan lantangnya waktu itu seperti pertandingan final saja.

Sampai akhirnya kita bertanding di kejuaraan antar sekolah SMK di Cimahi yang diikuti SMK 1 Cimahi, SMK 2 Cimahi, serta ada SMK 3 yang terkenal dengan sekolah negri dan ada juga dari SMK PGRI singkat cerita dimana kita mengakagetkan semuanya karena mengalahkan SMK 2 dimana itu rival SMK 1 dan SMK 3 pun menang denga SMK PGRI, sisa 3 Tim dengan menggunakan sistem 20 point sekali main terlebih dahulu dan yang kalah 2 kali otomatis gugur langsung kita bisa mengalahkan SMK 3 baru loring kita kalah oleh SMK 1 dan SMK satu menang dengan SMK 3 otomatis SMK 3 gugur nah tim SMK kita mencapai partai final yang awalnya dilakukan pada saat itu juga tetapi panitia memutuskan diberhentikan karena waktu sudah sore, kami awalnya tidak percaya kita kalah telak 20-10 waktu dibabak loring tapi istirahat dan keesokan harinya pagi pagi sudah tiba di gor koni Cimahi kita melihat penonton dengan jumlah banyak dan sekolah kami meminta dukungan dari SMK terdekat seperti SMK sangkuriang dan SMK taruna mandiri untuk menjadi suporter akhirnya kita main dengan 3 set dimana set pertama ketat sekali set pertama Agus belum masuk karena pelatih tau dengan cederanya Agus jika bermain full akan kesulitannya Agus hanya dimasukan sekitar 15 menit saja tapi ini memberikan pengaruh kapada timnya karena Agus hanya sebagai pengganti, set pertama kita menang dengan point tipis 15 -20 karena adanya tree point dari teman setim dan set kedua kalah telah 20-5 akhirnya kita terpaksa bermain satu kali lagi dimana semua sudah terkuras tenaganya ada arahan dari pelatih jangan putus asa jika menyerah kita pulang sekarang kita semua dengan lantang mengatakan tidak, akhirnya Agus maasuk full di set ketiga dan bersorak karena ini yang ditunggu dimana waktu itu Agus yang kelas 12 semester akhir akan lulus dengan teman setimnya semuanya full kelas 12 semangat kembali masuk dengan teriakan Garuda Garuda Garuda, Agus yang kewalahan dengan lawan pun terpincang pincang sontak teriakan pun berganti menjadi Dwi Dwi Dwi semangat saya berikan bola kepda kapten pun agak jauh memang akhir nya bisa terus dengan tree point dengan rencana Agus dijadikan umpan agar menuju kepada Agus semua agar bisa diumpan tetapi tetap set ketiga ini sangat susah bagi kita semua akhirnya Agus hanya bisa mengumpan tanpa point dan akhirnya pertandinga selesai dimenangkan oleh SMK 1 dengan point 23-18 tetapi sesudah pertandingan terakhir tim SMK TI Garuda Nusantara terdiam sejenak tetapi ada teriakan yang kencang dan menghampiri tim kita semua dan ada yang mengangkat Agus dan itulah bagian menyenangkan bagi Agus di masa SMKnya.

Lihat selengkapnya