Aku Tidak Ingin Kenal Tuhan

zainal abidin
Chapter #1

Merindukannya, Ya "Aisyah Humairah"

Pendamba Aisyah istri Rasulullah SAW. Aku ingin seperti dengannya, apakah aku saja didunia ini yang ingin sepertinya ?

Aku tanyakan pada bunga, “Hai, bunga yang cantik, apa kau merindukan Aisyah?” tanya ku sedikit gila, seputik mahkota bunga jatuh dari pohonnya setelah ku tanyakan tentang itu.

Aku tak memikirkan apa yang terjadi, yang jelas ada dipikiran ku seputik mahkota itu jatuh karena angin dan mungkin sudah layu.

Aku tanyakan pada kupu-kupu, bak pelangi indahnya, “Hai kupu-kupu, kau sangat indah, apakah Aisyah istri Rasulullah SAW juga seindah dirimu?, aku ingin seperti dengannya, ya Aisyah perempuan yang kudambakan, bagaimana menurut mu, wahai kupu-kupu?”. Sungguh aku tak sadar seserius ini aku tanyakan pada kupu-kupu, kupu-kupu itu terbang dan sambil menghamburkan bintik cahaya yang ada pada sayapnya, sangat indah sekali.

Aku terdiam sejenak, aku bahagia dan tercengang dengan apa yang terjadi, yang jelas ada dipikiran ku adalah aku merindukan ia, ya Aisyah istri Rasulullah SAW.

Setelah aku menghibur diriku ditaman belakang rumahku, aku mendengar suara ibu memanggil dan segera menuju ibu sambil memetik setangkai bunga melati indah yang ada disampingku.

“Ada apa ibu?”. Tanya ku kepada ibu yang sibuk dengan cucian piringnya.

“Kemana saja kamu Aisyah?, ibu tak melihat mu dari tadi.” Sambil ibu melihatku dan fokus sekali terhadap cuciannya.

“Maaf bu, Aisyah membuat ibu panik, Aisyah tadi ketaman belakang, bu. Disana Aisyah bilang pada bunga dan kupu-kupu, kata ku padanya, bahwa aku merindukan Aisyah istri Rasulullah SAW, bu. Dan yang paling indah, kupu-kupu itu menghamburkan bintik cahaya yang ada disayapnya. Itu sangat indah sekali, bu. Seperti Aisyah indahnya, bu.” Jawabku kepada ibu dengan kepolosanku.

Ibu tersenyum, dengan cerita ku, dan sepertinya ibu menyukai cerita ku.

Setelah itu, aku berikan setangkai bunga melati yang kupetik kepada ibu.

“Ibu, ini bunga untuk ibu, bunga ini indah. Aku suka, karena itu aku berikan pada ibu.” Ku pegang dengan kedua tanganku dan kuberikan pada ibu. Ibu segera mengeringkan tangannya dan menerima bunga dari ku.

Lihat selengkapnya