Aku Terlahir Istimewa

Dela
Chapter #2

Pekerlahian

Gerbang sekolah sudah hampir tertutup, Gema menggendongku berlari sekeras tenaga, untuk sampai kedepan gerbang "Ayo cepat! gerbang akan kita tutup dalam hitungan 5" Kata senior yang ada disana.

Aku bersama kedua temanku berhasil masuk pada tepat waktu, Agam dan Gema menggandeng tanganku, mengarahkan aku kedalam ruangan kelas, kita bertiga berbeda kelas, lebih tepatnya aku sendiri dan mereka berdua satu kelas, sungguh sulit bagiku untuk jauh dari mereka "Kamu duduk disini, kalo ada apa-apa bilang sama kita ya" Gema mengelus kepalaku.

Sesudahnya kedua temanku pergi, aku di jadikan bahan cibiran teman satu kelasku, tidak ada yang mengajakku berbicara, tidak ada yang mengajakku bermain "Aneh ko bisa sekolah sebagus ini, mau nerima murid kaya dia ya, hhh" Kata mereka menertawaiku, aku hanya bisa terdiam, menghiraukan semua perkataan mereka.

Salah satu perempuan menggebrag meja "Lu semua gila? Ini sekolah umum, kalo dia mampu sekolah di sini, ya pasti karna dia pintar!!" Kata perempuan itu membelaku "Ngomongin kekurangan orang, kaya dirinya paling sempurna aja!!" Kata perempuan yang baru sampai, duduk disampingku.

Satu kelas menjadi sangat hening, setelah kemarahan dua perempuan itu "Aku boleh duduk disini?" Tanya perempuan itu.

Aku tersenyum, menganggukan kepalaku "Boleh kok" Jawabku.

Kedua perempuan itu, mengulurkan tangannya "Kenalin namaku Aida, kalo yang disampingku namanya Merlin" Aku meraba untuk membalas jabat tangan mereka "Namaku Senja, buat yang tadi terimakasih sudah membelaku".

"Santai aja kali, terus juga biar mereka kapok ga ngebuly orang seenaknya!" Hentak Merlin.

****

Gebragan pintu mulai terdengar "Kumpul dilapangan, ayo cepat!!!" Bentak salah satu senior.

Gema dan Agam, segera menghampiriku ke kelas "Sini biar gua gendong aja ya" Kata Agam bersiap-siap ingin mengangkatku.

"Eh..ga usah aku jalan aja, kasian nanti kamu cape" Kataku menolak tawaran Agam.

"Kita gandeng aja ya" Kata Gema memegang tanganku.

"Ayo Senja kita ke lapangan" Ajak Merlin dan Aida "Lu siapa? Mau nyakitin Senja ya!!" Bentak Aida mendorong Gema dan Agam "Eh..Aida jangan itu Agam sama Gema, sahabatku".

Aida membangunkan Agam dan Gema "Maaf ya tadi ga tau, aku kira kalian mau nyakitin Senja"

Lihat selengkapnya