Aku terpikal dengan komik Doraemon, tapi aku melihat bahwa komik dan buku-buku disini adalah donasi bagi sukarelawan yang mau menyimpan beberapa ilmu yang berguna. Aku menyisihkan pelajaranku dan aku mulai membaca komik tersebut dengan senang. Aku suka sekali Doraemon, dia adalah kartun yang selalu memberikan keajiban bagi si pemalas Nobita. Sisi baiknya Nobita adalah kartun yang selalu bekeja keras untuk mendapatkan sesuatu yang dianggapnya menarik, dia tidak memikirkan bahwa dia mampu atau tidak untuk mewujudkannya. Satu hal yang ku suka dari perpustakaan ini, yaitu wangi ruangannya yang bersih dan baunya tidak menyengat dan mendayu-dayu, itu yang ku rasakan.
“ada Zakir!” seru Kafana yang membuat telingaku seperti tertiup angin, aku masih asing dengan suara Kafana.
"Ya terus?" Tanyaku tak tertarik.
"Kamu ga penasaran kenap dia ada bersama Misya waktu itu?"
Dia mulai mengembalikan bayangan pas di rumah sakit waktu itu.
"Minimal kamu hibur dia, kasian setelah kejadian itu dia terlihat murung, bukan?" Saran dari Kafan membuatku mulai mendekati dia yang duduk di lantai dan tersandar di lemari.
Langkahku seolah sedang mencari buku. Pura-pura aja! Padahal kepo dengan keadaan Zakir.
“hey?”
"Eh, hai! Kamu ngapain duduk disini?"
"Nyaman kalau duduk disini"
Dia menarik lengan ku yang langsung duduk disampingnya. Aku tak tahu apa selanjutnya? Pelukan? First kiss? Ya ampun Nething jadinya.
"Aku lagi butuh teman, duduk dulu disini sebentar aja!" pintanya dengan wajah dingin tetapi matanya tak bisa berbohong, seperti ada masalah tersembunyi.
Kebanyakan baca novel dan komik jadi apa-apa adegan panas!
Kami saling terdiam. Dia tuh aneh! Kadang dingin melebihi es batu dan kadang so asik macam teman lama yang datang pas ada butuhnya aja.