Kini sudah menunjukan jam sepuluh lewat tiga puluh Senna berdiri dari duduknya dan bergegas untuk ke toko sayuran. Senna berjalan menuju sepedanya dan menaiki sepedanya saat Senna ingin mengayuh sepedanya, kayuhan nya sulit untuk berputar dan terdengar suara seperti gemercik benda yang telah bersentuhan yang membuat Senna melihat kearah bawah sepedanya
"Tuhan, cobaan apa lagi ini. Bisa-bisanya lagi keadaan kaya gini rantai sepeda ini pake copot segala," Senna memasang muka lemas karena melihat rantai sepedanya yang copot
Senna mencoba untuk membenarkan rantai sepedanya tapi tidak ada yang terjadi, lima belas menit Senna membenarkan rantai itu tetap copot seperti semula.
"Duh gimana ni, rantai sepedanya masih gak bisa di benerin, gue harus ngapain?"
Senna sudah benar-benar tak mengerti tantang kejadian yang telah dia alami, tangannya sudah hitam karena terkena oli rantai sepeda
Dari kejauhan ada seseorang yang menghampirinya. Pria tampan yang lebih tinggi dari Senna, dengan kaos putih ditutupi dengan kemeja coklat yang dibiarkan tidak dikancing dengan celana panjang berwarna hitam dan rambut yang di tata ke belakang