Senna melihat punggung Bagas yang menajauh dari rumahnya dan Senna langsung masuk ke kamar dan mengeluarkan toples kaca berisi bintang
***
FLASHBACK ON
Kamar Senna memiliki jendela yang mengarah ke arah garasi. Senna yang duduk di meja belajar melihat lelaki yang sedang bersembunyi di garasi rumahnya. Tanpa berfikir panjang, Senna langsung menghampiri lelaki tersebut, karena bukan kali pertama Senna melihat dia bersembunyi di garasi rumahnya.
"Kamu? Kamu ngapain, sembunyi disini lagi?" Tanya Senna
"Iya, aku gak mau makan. Ibu selalu kasih aku makan sama sayur, sayur itu pahit."
Senna mengulurkan tangan "Oh iya, aku Senna."
Bagas menerima uluran tangan Senna "Aku Bagas."
"Kamu mau tumbuh gimana kalo gak makan, kebetulan mama lagi buat cookies, gimana kalo kita makan cookies bersama-sama?."
"Engga." Bagas menolak tanpa berfikir
Baru saja Bagas berkata tidak, perutnya berbunyi karena Bagas memang belum makan dari pagi.
Senna mendengar suara perut Bagas, "Itu tandanya kamu lapar, iya sih kalo omongan bisa bohong tapi perut engga."
Bagas hanya tersenyum memandang Senna.
Senna langsung menarik tangan Bagas. "Ayo, kamu harus makan cookies."
Bagas hanya mengikuti Senna yang menarik dirinya.
Senna menarik Bagas hingga kedalam dapur.