Senna sudah diparkiran untuk mengambil sepedanya, hari ini ia pulang lebih awal karena para guru mengadakan rapat dadakan untuk seleksi kompetisi besok.
Senna melajukan sepedanya, ia tidak langsung ke rumah melainkan mampir ke toko kue terlebih dahulu.
Senna melihat-lihat kue yang dipajang ditoko kue sambil memilih kue mana yang cocok untuk ia berikan kepada mama nya.
"Kira-kira kue yang mana yang mama suka ya?" Tanya Senna kepada diri sendiri.
Senna membalikan badannya, ia benar-benar tidak tahu kue apa yang harus ia beli untuk mama nya.
Senna berjalan sedikit demi sedikit, ia merogoh ponsel dari saku roknya untuk meminta Fania membantunya memilih kue untuk Fena. Belom saja ia berhasil mengeluarkan ponselnya, Senna menabrak seseorang yang berada dihadapannya.
"Dek gak apa-apa?" Tanya orang yang dihadapannya.
Senna sedikit diam sejenak melihat seseorang yang baru saja ia tabrak. Pria yang lebih tua sekitar duapuluh tahun darinya.
"Maaf pak, saya tidak sengaja." Jawab Senna tanpa menjawab pertanyaan yang telah diutarakan.
"Lagian saya juga yang tidak melihat jalan jadi bisa tabrak adek."
"Ade disini mau beli kue juga?" Lanjutnya
"Iya saya mau beli kue untuk mama saya, tapi saya bingung mau beli kue yang mana."
"Oh... Kebetulan saya juga ingin beli kue untuk anak saya."
"Gimana kalo black forest?"
Senna sedikit tersenyum dan menganggukan kepalanya. Oh iya ya, bego banget gue, dipikir-pikir gue beli kue random aja, lagian mama pasti makan kue yang gue beli. kata Senna didalam hati
"Kebetulan saya juga mau beli kue black forest, ayo dek sekalian." Tawarnya. Pria didepan Senna langsung berjalan ke etalase yang berisi kue-kue.
Senna berjalan dibelakangnya.
Pria di depannya sedang melihat-lihat kue mana yang sekiranya harus ia beli. Mata Senna terpaku pada kue black forest dengan hiasan seorang ayah, ibu dan kedua anaknya yang sedang duduk tepat di atas kue.
Ternyata bukan hanya Senna, pria yang bersamanya juga melihat ke kue yang sama.
"Saya mau kue ini dua." Pria yang kini berada disampingnya Senna menunjuk kue yang sedari tadi mereka pandang.