Ayah Surya beranjak pergi ke kebun, laksana ikan yang kabur merasakan gelombang air. Surya diam dalam benaknya memikirkan kisah yang Ayah ceritakan.
Lepas diam, ia mengambil buku dan menulis kisah yang tadi Ayah ceritakan dan kisah kemarin yang Dani ceritakan.
Tengah ia menulis, Dani datang dan bertanya, "Apa yang kau tulis?"
Jawab Surya, "Aku menulis kisah darimu yang kemarin dan kisah dari Ayah tadi."
Dani bertanya lagi, "Bagaimana kisah yang Ayahmu ceritakan? Ceritakanlah kisah itu padaku!"
Surya menyangkal, "Mengapa engkau ingin mengetahui apa yang engkau tidak percaya?"
Dani membalas, "Bukankah engkau bertujuan untuk memperbaiki moral rakyat desa? Dan bukankah aku juga rakyat desa?"
Kemudian Surya menceritakan kisah itu pada Dani sambil menuliskan kisah itu di buku.
Setelah diceritakan oleh Surya, ditutuplah bukunya dan bertanya pada Dani, "Sekarang engkah telah mengetahui dua kisah dari buku Al-Baktih, tetap tak percayakah engkau?"
Dani membalas, "Boleh jadi kisah itu hanya kisah yang dibuat-buat oleh Ayahmu. Layaknya dongeng sebelum tidur yang melantunkan desir-desir kantuk kepada anak-anak yang mendengarnya."
Surya membalasnya dengan senyuman.
Surya yang kemudian itu berdiri ditanya oleh Dani, "Kemana kau hendak pergi?"
Surya menjawab, "Mencari lagi." Dani berkata, "Izinkan aku ikut."
Surya mengiyakan dengan kepalanya. Lalu pergi dan Surya tak lupa membawa buku itu.