MNews, Bandar Sunda Kelapa, 2040.
"Ri, lu kan udah tiga minggu di kantor ini, betah?" tanya Dodo, rekan sesama petugas keamanan.
"Insya Allah betah, Do," sahut Fahri sambil memakai baju seragamnya di ruang ganti.
"Hehe, mudah-mudahan tetap betah setelah ketemu komandan kita," ujar Dodo.
"Orangnya kemana sih? Kok enggak pernah keliatan? tanya Fahri.
"Dia baru operasi ambeien, cuti sebulan, hahaha. Hari ini katanya masuk, yuk baris di basement sebelum dia dateng," ajak Dodo.
Sesaat kemudian di basement parkir mobil yang masih sepi, para sekuriti berbaris rapi untuk mendengar arahan Pak Diding. Komandan sekuriti MNews ini bertubuh gempal dan memiliki kumis tebal. Walau ingin terlihat galak, tetapi orang-orang malah melihatnya lucu.
Pak Diding menatap wajah anak buahnya satu persatu, lalu matanya tertuju pada Fahri. Hmm, ada orang baru.
"Kamu siapa? Ayo perkenalkan diri dengan lengkap!" perintah Pak Diding.
"Siap, Komandan! Nama saya Fahri Hussein, sudah bergabung di sini sejak 3 minggu yang lalu..."
"Hus, hus! Nyerocos terus! Tunggu saya tanya dong!" bentak Pak Diding. "Sebelumnya pernah jadi sekuriti dimana?"
"Belum pernah, Komandan!" sahut Fahri.
"Belum punya pengalaman? Ck ck ck pantes banyak omong," ujar Pak Diding sinis, ia menghampiri, lalu mengitari Fahri.
"Bahri!" panggilnya.
"Nama saya Fahri, Komandan!" koreksi Fahri.
"Tadi gue bilang juga Fahri, kuping lu aja yang enggak stereo," ejek Pak Diding.
"Siap!" sahut Fahri.
"Lu pikir gampang jadi sekuriti? Mentalnya harus kuat!" ujar Pak Diding.
"Siap!" sahut Fahri.
"Fisiknya juga harus kuat!" ujar Pak Diding.
"Siap, siap, siap! Dengerin dulu sampe kelar!" bentak Pak Diding.
Kali ini Fahri diam.
"Yah kaga nyaut, denger enggak lu?" tanya Pak Diding.
Fahri tetap diam menunggu kalimat komandannya benar-benar selesai.
"Woy, nyaut!" bentak Pak Diding.
"Siap! Komandan!" sahut Fahri.
"Nah gitu!" Pak Diding memandangi Fahri dari ujung kaki hingga ujung kepala. "Gue heran, bocah kaya anak mall gini jadi sekuriti, entar dibentak penjahat, lu kencing di celana lagi."
Tingkah Pak Diding membuat para sekuriti tertawa, kecuali Fahri.
"Kenapa ketawa?" tanya Pak Diding.
Semua sekuriti langsung diam, kecuali Maman dan Anthony yang terlihat sulit menahan tawa. "Heh, apa yang lucu? Darman! Joni! Push up 20 kali!"
Maman dan Anthony segera menuruti perintah Pak Diding. Pak Diding mengeluarkan ponselnya dari kantong, kemudian merekam video 2 anak buahnya yang sedang push up sambil mengomentari, “Gaes, ini adalah cara gue menggembleng fisik sekuriti MNews. Jadi sekuriti di sini emang enggak gampang. Oh, iya, kalo lu punya saran, lu tulis aja di kolom komen.”
Setelah anak buahnya selesai menjalani hukuman, Pak Diding mendekati Fahri lagi. "Juhri!”
“Siap, Komandan!” sahut Fahri.
“Yakin sanggup jadi sekuriti?" tanya Pak Diding.
"Yakin, Komandan!” sahut Fahri.
"Yakin, yakin aja lu! Coba pasang kuda-kuda yang kuat, kalo lu tahan sapuan maut gue, baru gue percaya. Awas kalo lu jatoh!" ancam Pak Diding.