AL-WAQI'AH UNTUK EMAK

Ridwan
Chapter #2

2. FIRASAT

BAB 2. FIRASAT

Kucium dengan lembut pipi Emak yang sudah kempot karena gigi-giginya tinggal sedikit. Tanpa terasa, air bening menetes di pipiku, meskipun sudah kucoba sekuat hati menahannya. Baru dua minggu yang lalu Emak pulang dari kontrakan kami, menemani isteriku yang sedang hamil tua.

Menurut perhitungan dokter, satu dua hari ini, anak keduaku akan lahir. Makanya isteriku tidak aku ajak karena kami mengkhawatirkan kandungannya yang sudah waktunya itu. Dan Emak? Menurut rencananya sendiri, Emak seharusnya sudah ada di kontrakan kami lagi, karena ia berniat menemani persalinan isteriku kali ini.

Mungkin Emak sudah memiliki firasat akan ajalnya. Dua minggu lalu Emak minta diantar pulang dulu ke rumahnya di Tangerang. Katanya mumpung masih ada waktu dua minggu sebelum isteriku bersalin. Dari Tangerang Emak minta Bang Anshor mengantarnya ke kampung halaman kami, Pulau Tidung. Emak mengaku rindu dengan kampung halamannya. Apalagi seluruh keluarga Emak ada di Pulau Tidung.

Tetapi ternyata tiga hari yang lalu Emak mulai mengeluh sakit, sehingga menunda kedatangannya ke rumahku. Dan kini, melihat kondisinya, Emak tampaknya benar-benar tidak akan bisa kembali ke kontrakan kami lagi. Ia tidak akan pernah melihat anak keduaku jika hari ini adalah hari terakhirnya.

Lihat selengkapnya