3.The Conventions
Emak masih terdiam, napasnya masih naik turun satu-satu. Teringat kata Mbok Mul tadi, bahwa tinggal aku yang ditunggu Emak, setelah semua anaknya lebih dahulu mendatangi dan mengelilinginya, maka aku berpikir, aku harus memanfaatkan kesempatan ini untuk berbicara dengan Emak untuk terakhir kalinya.
Aku harus manfaatkan moment ini untuk meminta maaf kepada Emak, jika selama hidupnya mungkin aku membuat kesalahan, meskipun selama ini aku merasa sebagai anak yang paling berbakti kepada Emak.
Aku ingat-ingat lagi tindakan-tindakan atau keputusan-keputusan yang kubuat yang mungkin secara tidak langsung atau tidak kusadari telah menyinggung atau menyakiti perasaan Emak. Cukup lama aku mengingat, hingga akhirnya aku memutuskan mengatakannya kepada Emak.
Aku takut, siapa tahu keputusan yang pernah kubuat itu tidak berkenan di hati Emak. Meskipun Emak tidak pernah memprotes atau menghalangiku, siapa tahu ia memendam kecewa di hatinya. Maka aku dekatkan bibirku ke telinga Emak. Dekat sekali. Aku harus mengucapkan sesuatu di telinga Emak, sesuatu yang hanya Emak saja yang mendengarnya.