Setelah berhasil mempertahankan Delhi dari ancaman Mongol pertama, Sultan Alauddin Khalji menyadari bahwa kekuatan militer saja tidak cukup untuk menjaga stabilitas kekuasaannya. Ia harus menundukkan dua musuh yang lebih halus namun jauh lebih berbahaya: keserakahan para elit dan fluktuasi ekonomi yang liar. Maka, dimulailah salah satu kebijakan paling ambisius dalam sejarah pemerintahan Islam India: pengendalian total terhadap harga dan distribusi barang kebutuhan rakyat.
“Untuk Menjaga Pasukan, Harga Harus Rendah”
Tujuan utama Alauddin sebenarnya bukan untuk menyejahterakan rakyat—tetapi untuk memastikan bahwa tentara besar dapat dipelihara secara permanen tanpa menggerus keuangan negara. Dalam kronik Tarikh-i-Firuz Shahi, Ziya al-Din Barani menulis bahwa Sultan pernah berkata, “Jika aku menurunkan harga kebutuhan pokok, para prajurit tidak perlu korup atau mencuri. Mereka dapat hidup dari gaji mereka. Maka harga pasar adalah pertahanan kerajaan.”
Untuk mewujudkannya, Alauddin mengambil langkah-langkah radikal:
A. Struktur Pasar di Bawah Komando Negara
Sultan membentuk empat pasar besar di Delhi, masing-masing untuk kategori berbeda: