ALBERT EFFENDI

Nada Lingga Afrili
Chapter #14

14. Penumpang Egois

Albert hanya melirik dan mendapatkan seorang lelaki segera berdiri di sampingnya dengan tangan yang langsung meraih benda bulat itu. Namun tiba-tiba matanya agak melebar diiringi penden serius.

"Egois sekali bukan?"

Albert seketika menoleh. Apakah ia tidak salah dengar? Benarkah lelaki sebaya dirinya ini sedang berbicara padanya?

"Egois... apanya?"

"Lihat semua orang yang duduk di bangku," kata lelaki itu sambil mengisyaratkan Albert untuk melihat ke sekeliling gerbong itu. "Perempuan semua."

Albert ikut mengedarkan pandangannya.

"Mentang-mentang perempuan, mereka jadi berpikir bahwa bangku itu dikhususkan untuk mereka," lanjut lelaki itu.

Albert hanya tersenyum canggung lalu mengangguk kaku. Ia tak tahu harus mengatakan apa karena pandangan lelaki itu agak ada benarnya.

Lelaki itu lalu menjulurkan tangannya, "Aku Bayu."

Albert menyambut uluran tangan itu. "Albert."

Bayu sedikit terkejut saat mengetahui nama orang yang telah ia jabat tangannya tadi.

"Albert?" Kata Bayu. "Namamu bagus sekali. Apa orang tuamu orang luar negeri?"

Albert terkekeh kemudian tersenyum.

"Bukan. Orang tuaku asli pribumi. Bapakku yang memberikan nama itu."

"Hmm bapakmu pandai memberi nama."

Keduanya tertawa pelan setelah itu.

"Turun di stasiun apa?" Tanya Bayu pada Albert.

"Juanda. Kau?"

"Gondangdia," jawab Bayu. "Sebenarnya aku tak biasa naik kereta, hanya saja mobilku bermasalah sejak kemarin dan aku tak dapat membawanya ke kantor. Jadilah aku naik kereta."

Lihat selengkapnya